Halal Expo yang Akan Digelar di Serpong Jadi Ajang Pameran Produk Syariah Terbesar

Rabu, 15 Februari 2023 - 21:47 WIB
loading...
Halal Expo yang Akan Digelar di Serpong Jadi Ajang Pameran Produk Syariah Terbesar
Halal Expo Indonesia (HEI) 2023 kembali digelar di ICE BSD, Serpong, Tangerang, 25-28 Oktober 2023. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Halal Expo Indonesia (HEI) kembali digelar di ICE BSD, Serpong , Tangerang, 25-28 Oktober 2023. Sebelumnya, acara ini juga pernah digelar pada tahun 2018 dan 2019.

CFO PT Halal Expo Indonesia Aryo Wibisono menuturkan acara kali ini mengusung tema “Networking the Global Islamic Industries to the Indonesian Halal Ecosystem”. Pameran akan diikuti 300 exhibitor dari Indonesia dan 20 negara sahabat.

Ajang ini menargetkan sekitar 17.000 pengunjung (buyers dan investor) dari dalam negeri maupun mancanegara. "Menempati area seluas 10.000 m2, sejumlah kategori produk dihadirkan mulai dari makanan dan minuman, fashion, finansial, kosmetik, farmasi, properti, pendidikan, hingga travel umrah dan haji," ujar Aryo di Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Produk Halal, Antara Gaya Hidup dan Sadar Halal

Berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya dengan konsep hybrid Business to Business (B2B) dan Business to Customer (B2C), HEI kali ini diselenggarakan dalam konsep B2B dan menjadi ajang pertama dan terbesar pameran dagang produk halal, ekonomi, dan keuangan syariah berskala internasional di Indonesia.

Bahkan, PT Halal Expo Indonesia yang bermitra dengan Saudi International Halal Expo siap memboyong HEI diselenggarakan di Mekah, Arab Saudi, pada tahun 2025.

“Peserta yang notabene kalangan pengusaha kami fasilitasi agar bisa mengekspor produknya ke sejumlah negara yang saat ini menjadi mitra kerja sama, terutama sejumlah negara di Timur Tengah, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Pelaku usaha yang ingin bermitra dengan produsen luar juga terbuka kesempatan. Di ajang HEI ini turut dihadirkan paviliun dari negara sahabat yang ingin ekspansi ke Indonesia, mereka membutuhkan mitra lokal,” ungkap Aryo.

Menurut dia, HEI bernilai strategis bagi pelaku usaha bukan sekadar mengenal pasar global secara langsung melainkan juga mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas produk, kuantitas, kontinuitas, serta standar sertifikasi produk halal global.

"Sertifikasi halal merupakan poin penting dan bentuk komitmen untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia 2024," ucapnya.

Dia mengatakan, proses sertifikasi halal masih menjadi pekerjaan rumah yang membutuhkan sinkronisasi dan koordinasi dari lembaga terkait dan pemangku kepentingan. Selain tentunya kesadaran pelaku usaha untuk mengajukan sertifikasi halal.

Seperti diketahui, masa penahapan pertama kewajiban sertifikasi halal akan berakhir 17 Oktober 2024. “Insyaallah dalam Halal Expo Indonesia ini akan digelar rangkaian talkshow, konferensi yang mempertemukan para regulator halal di Indonesia yang memberikan sosialisasi dan edukasi terkait regulasi sertifikasi halal agar pelaku usaha bisa mendapatkan pemahaman yang jelas sehingga proses sertifikasi berjalan mudah dan lancar,” ujarnya.

Sosialisasi perkembangan regulasi dan ketentuan standar halal yang berlaku di negara sahabat dengan kondisi di Indonesia maupun sebaliknya turut menjadi salah satu materi yang dibahas dalam rangkaian konferensi internasional. Termasuk juga soal fiqih muamalah, masalah yang berkaitan dengan penerapan ekonomi syariah, pengembangan industri syariah, peluang investasi di sektor industri halal, dan topik terkait lainnya.

Tidak hanya pameran dan konferensi, pameran ini juga akan dimeriahkan beragam acara menarik lainnya seperti Halal Run, HEI Women, HEI Youth, HEI Creative & Art, HEI Edutainment Ground, HEI Cooking, serta HEI Coffee.

Bermitra strategis dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) dan Aspenku, pelaku usaha dan exhibitor selama event berlangsung akan mendapatkan kesempatan bimbingan dan fasilitasi ekspor.

Ketua KPMI Rachmat Sutarnas Marpaung berharap pameran HEI bisa menjadi representasi industri halal dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global. Para pelaku industri halal bisa saling berkunjung dan negosiasi.

"Sehingga dengan semakin sering kita fasilitasi mereka untuk bertemu (business matchmaking) diharapkan terjadi transaksi yang saling menguntungkan,” katanya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1790 seconds (0.1#10.140)