Warga Bakar Ban dan Tutup Gerbang Tol Jatikarya Bekasi
loading...
Sejumlah warga membakar ban dan menutup Gerbang Tol Jatikarya, Kota Bekasi, Rabu (8/2/2023). Foto: MPI/Ade Suhardi
A
A
A
BEKASI - Sejumlah warga membakar ban dan menutup Gerbang Tol Jatikarya, Bekasi, Rabu (8/2/2023). Aksi tersebut bentuk kekecewaan dan tuntutan hak ahli waris pemilik lahan pada pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung di Jatikarya, Bekasi.
“Kami tidak menutup akses jalan tol. Kami hanya ingin menguasai hak milik kami. Jika tuntutan kami sekarang bayar dulu, silakan pakai lagi tol," ujar koordinator aksi, Gunun (48), Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Pasang Tenda, Warga Kembali Blokade Tol Cimanggis-Cibitung Bekasi
Dia menjelaskan, warga menuntut uang ganti rugi rumah dan tanah mereka yang terkena proyek jalan tol tak kunjung dibayar. "Hari ini kami beritahukan kepada pengguna jalan besok tidak melewati akses jalan ini karena hak atas persoalan kami belum juga dibayar dan kami akan melakukan aksi lagi," kata Gunun.
Aksi ini bukan kali pertama GT Jatikarya diblokade. Protes yang sama telah terjadi berulang kali, tetapi tak kunjung digubris. Warga terus menuntut uang ganti rugi lahan karena mereka merasa apa yang seharusnya menjadi haknya belum dipenuhi.
Terkait duduk persoalan sebenarnya warga menutup GT Jatikarya, MNC Portal Indonesia (MPI) berusaha mengkonfirmasi pengelola Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, namun belum direspons.
Begitu juga pihak BPN Kota Bekasi yang tak kunjung memberikan rekomendasi pencairan hak warga atau ahli waris.
“Kami para ahli waris yang sudah sah secara keputusan hukum bahwa ini tanah kami. Namun, sampai saat ini belum juga dibayar. Kita kecewa BPN Kota Bekasi yang tak kunjung memberikan pencairan hak warga atau ahli waris," ujar Gunun.
“Kami tidak menutup akses jalan tol. Kami hanya ingin menguasai hak milik kami. Jika tuntutan kami sekarang bayar dulu, silakan pakai lagi tol," ujar koordinator aksi, Gunun (48), Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Pasang Tenda, Warga Kembali Blokade Tol Cimanggis-Cibitung Bekasi
Dia menjelaskan, warga menuntut uang ganti rugi rumah dan tanah mereka yang terkena proyek jalan tol tak kunjung dibayar. "Hari ini kami beritahukan kepada pengguna jalan besok tidak melewati akses jalan ini karena hak atas persoalan kami belum juga dibayar dan kami akan melakukan aksi lagi," kata Gunun.
Aksi ini bukan kali pertama GT Jatikarya diblokade. Protes yang sama telah terjadi berulang kali, tetapi tak kunjung digubris. Warga terus menuntut uang ganti rugi lahan karena mereka merasa apa yang seharusnya menjadi haknya belum dipenuhi.
Terkait duduk persoalan sebenarnya warga menutup GT Jatikarya, MNC Portal Indonesia (MPI) berusaha mengkonfirmasi pengelola Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, namun belum direspons.
Begitu juga pihak BPN Kota Bekasi yang tak kunjung memberikan rekomendasi pencairan hak warga atau ahli waris.
“Kami para ahli waris yang sudah sah secara keputusan hukum bahwa ini tanah kami. Namun, sampai saat ini belum juga dibayar. Kita kecewa BPN Kota Bekasi yang tak kunjung memberikan pencairan hak warga atau ahli waris," ujar Gunun.
(jon)
Explore More