Taruna Merah Putih DKI: Cap Go Meh Momentum Perekat Toleransi

Minggu, 05 Februari 2023 - 19:41 WIB
loading...
A A A
Menurutnya, narasi kebencian dan hoaks yang dibangun untuk menyudutkan etnis Tionghoa di Indonesia perlu dinetralisir karena etnis Tionghoa juga memiliki peran penting serta mengharumkan nama Indonesia.

"Tionghoa lain seperti Alan Budi Kusuma, Susi Susanti, dan Rudy Hartono membawa nama harum Indonesia, menangis terharu dan bangga begitu bendera Indonesia dikibarkan. Kadang saya merasa sedih melihat fenomena politik identitas yang ditampilkan belakangan ini hingga merusak nilai toleransi di tanah air," ucapnya.

Charles mengingatkan agar setiap warga merefleksikan pesan Bung Karno di mana perjuangan para founding fathers terdahulu dengan situasi kebangsaan.

Sekjen DPP Taruna Merah Putih Restu Hapsari menuturkan Cap Go Meh yang merupakan hari penutupan perayaan Imlek adalah tradisi etnis Tionghoa yang harus terus menjadi kebanggaan warga negara Indonesia.

Sejak Imlek boleh dirayakan kembali di masa Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan diteruskan pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemimpin bangsa selalu hadir dalam perayaan Imlek.

Dia mengingatakan kader Taruna Merah Putih selalu hadir bersama masyarakat sehingga acara-acara perayaan hari besar agama dan nasional lainnya menjadi salah satu cara bagi organisasi sayap PDIP untuk terlibat terus bersama rakyat.

"Kader-kader Taruna Merah Putih harus terus menyapa rakyat dan mengajak rakyat mencintai terus Indonesia. Tradisi Cap Go Meh menjadi salah satu kekayaan budaya bangsa yang harus terus kita rayakan bersama-sama," ujar Restu.

Perayaan Cap Go Meh Nusantara 2023 dihadiri Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bidang Pora William Yani Wea, Ketua DPC PDIP Jakarta Barat Lauw Siegvrieda, dan Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta Brando Susanto.
(jon)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1051 seconds (0.1#10.140)