Anies: Reklamasi Ancol Kendalikan Banjir, Proyek 17 Pulau Hasilkan Banjir
Minggu, 12 Juli 2020 - 07:27 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya angkat bicara reklamasi Ancol. Melalui video yang diunggah di akun youtube Pemprov DKI Jakarta pada Sabtu (11/7/2020) Anies menampik tudingan bahwa dirinya tidak menepati janji kampanye.
”Yang terjadi hari ini berbeda dengan reklamasi yang Alhamdulillah telah kita hentikan dan menjadi janji kita pada masa kampanye dulu,” ujar Anies di awal video berdurasi empat menit lebih itu.
(Baca: Wagub DKI Tegaskan Reklamasi Ancol Bukan untuk Kepentingan Komersial)
Anies lalu menjelaskan latar belakang kebijakan reklamasi kawasan Ancol adalah untuk mengatasi banjir, salah satu masalah pelik yang dihadapi Jakarta. Hal itu disebabkan karena ada waduk dan sungai yang secara alami mengalami sedimentasi.
Karena itu, waduk dan sungai dikeruk. Lumpur hasil pengerukan lalu dibuang di kawasan Ancol. Praktik yang sudah berlangsung 11 tahun ini telah menghasilkan lumpur sebanyak 3,4 juta meter kubik yang dimanfaatkan untuk pengembangan Ancol.
”Jadi ini adalah sebuah kegiatan untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir,” ujar Anies.
(Baca: Cegah Corona, Begini Gaya Anies Baswedan Pakai Puluhan Masker)
Dari sini, Anies menegaskan bahwa reklamasi Ancol sama sekali berbeda dengan proyek reklamasi yang telah dihentikannya. Dia menyebut reklamasi 17 pulau tersebut bukan proyek untuk melindungi warga Jakarta dari bencana apa pun.
Banyak masalah dalam proyek pembuatan 17 daratan yang telah dihentikan itu, dari sosial hingga dampak lingkungan karena mengganggu aliran sungai ke laut lepas. ”Jadi bukan membantu mengendalikan banjir, tetapi malah berpotensi menghasilkan banjir,” katanya.
”Yang terjadi hari ini berbeda dengan reklamasi yang Alhamdulillah telah kita hentikan dan menjadi janji kita pada masa kampanye dulu,” ujar Anies di awal video berdurasi empat menit lebih itu.
(Baca: Wagub DKI Tegaskan Reklamasi Ancol Bukan untuk Kepentingan Komersial)
Anies lalu menjelaskan latar belakang kebijakan reklamasi kawasan Ancol adalah untuk mengatasi banjir, salah satu masalah pelik yang dihadapi Jakarta. Hal itu disebabkan karena ada waduk dan sungai yang secara alami mengalami sedimentasi.
Karena itu, waduk dan sungai dikeruk. Lumpur hasil pengerukan lalu dibuang di kawasan Ancol. Praktik yang sudah berlangsung 11 tahun ini telah menghasilkan lumpur sebanyak 3,4 juta meter kubik yang dimanfaatkan untuk pengembangan Ancol.
”Jadi ini adalah sebuah kegiatan untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir,” ujar Anies.
(Baca: Cegah Corona, Begini Gaya Anies Baswedan Pakai Puluhan Masker)
Dari sini, Anies menegaskan bahwa reklamasi Ancol sama sekali berbeda dengan proyek reklamasi yang telah dihentikannya. Dia menyebut reklamasi 17 pulau tersebut bukan proyek untuk melindungi warga Jakarta dari bencana apa pun.
Banyak masalah dalam proyek pembuatan 17 daratan yang telah dihentikan itu, dari sosial hingga dampak lingkungan karena mengganggu aliran sungai ke laut lepas. ”Jadi bukan membantu mengendalikan banjir, tetapi malah berpotensi menghasilkan banjir,” katanya.
(muh)
tulis komentar anda