Kisah Lucu 2 Brimob Adu Tembak dan Selamat dari Serangan Tentara Belanda
Minggu, 04 Desember 2022 - 19:47 WIB
JAKARTA - Ternyata bertempur di medan perang ada juga kejadian lucunya. Seperti yang terjadi pada pertempuran Resimen Pelopor Brimob dengan tentara Belanda di Tanjung Fatagar, Irian Barat (Papua) pada tahun 1962.
Saat insiden adu tembak, 2 anggota Brimob muda selamat dari serangan Marinir Belanda. Kejadian heroik dan lucu itu diceritakan dalam buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013.
Baca juga: Kisah Jenderal TNI yang Peduli Kesejahteraan Anggota Brimob
Sehari setelah pendaratan di Fak-Fak, Papua, pasukan Brimob bertempur sengit melawan tentara Belanda. Kontak senjata terjadi saat kelompok I dan II pimpinan Aipda Pranoto melakukan pendakian di bukit Tanjung Fatagar. Di tengah pendakian mereka baru menyadari ada perbekalan yang tertinggal.
Aipda Pranoto memerintahkan 2 anggota Brimob dari Perhubungan Jawa Tengah yakni Agen Polisi I Yakob Maeloko dan Agen Polisi I Daliman mengambil perbekalan.
Ternyata gerakan 2 anggota Brimob ini diketahui pasukan Marinir Belanda sehingga mereka ditembaki. Keduanya membalas tembakan sambil berusaha menghindar.
Beruntung, Yakob dan Daliman berhasil meloloskan diri meski terpisah dari kelompok I dan II pimpinan Aipda Pranoto. Sementara, kelompok III dan IV yang dipimpin langsung Aiptu Hudaya Sumarya mengambil posisi di perbukitan Rumbati, Papua.
Daliman yang pensiun berpangkat AKP dari Polres Magelang menceritakan kisah menegangkan, tapi lucu yang dialaminya. Saat itu, pasukan Belanda melepaskan tembakan gencar sampai-sampai terasa peluru berdesingan di sekitarnya.
Dia sempat membalas dua atau tiga tembakan dengan senapan US Carabine. Kemudian, dia menyusul Yakob yang berada di depannya dengan jarak 25 meter lebih.
Saat insiden adu tembak, 2 anggota Brimob muda selamat dari serangan Marinir Belanda. Kejadian heroik dan lucu itu diceritakan dalam buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013.
Baca juga: Kisah Jenderal TNI yang Peduli Kesejahteraan Anggota Brimob
Sehari setelah pendaratan di Fak-Fak, Papua, pasukan Brimob bertempur sengit melawan tentara Belanda. Kontak senjata terjadi saat kelompok I dan II pimpinan Aipda Pranoto melakukan pendakian di bukit Tanjung Fatagar. Di tengah pendakian mereka baru menyadari ada perbekalan yang tertinggal.
Aipda Pranoto memerintahkan 2 anggota Brimob dari Perhubungan Jawa Tengah yakni Agen Polisi I Yakob Maeloko dan Agen Polisi I Daliman mengambil perbekalan.
Ternyata gerakan 2 anggota Brimob ini diketahui pasukan Marinir Belanda sehingga mereka ditembaki. Keduanya membalas tembakan sambil berusaha menghindar.
Beruntung, Yakob dan Daliman berhasil meloloskan diri meski terpisah dari kelompok I dan II pimpinan Aipda Pranoto. Sementara, kelompok III dan IV yang dipimpin langsung Aiptu Hudaya Sumarya mengambil posisi di perbukitan Rumbati, Papua.
Daliman yang pensiun berpangkat AKP dari Polres Magelang menceritakan kisah menegangkan, tapi lucu yang dialaminya. Saat itu, pasukan Belanda melepaskan tembakan gencar sampai-sampai terasa peluru berdesingan di sekitarnya.
Dia sempat membalas dua atau tiga tembakan dengan senapan US Carabine. Kemudian, dia menyusul Yakob yang berada di depannya dengan jarak 25 meter lebih.
tulis komentar anda