Sejarah Bekasi, Peninggalan Ibu Kota Kerajaan Tarumanegara Penguasa Bumi Nusantara Tahun 358 Masehi

Minggu, 27 November 2022 - 05:55 WIB
Keempat prasasti ini merupakan keputusan (piteket) dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jayadewa 1482--1521 M) yang ditulis dalam lima lembar lempeng tembaga.



Sejak abad ke 5 Masehi pada masa Kerajaan Tarumanegara abad ke 8 Kerajaan Galuh dan Kerajaan Padjajaran pada abang ke 14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena salah satu daerah strategis sebagai penghubung antara Pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta).

Selain keberadaan Kerajaan Tarumanegara,Bekasi mempunyai sejarah panjang dan penuh dinamika. Ini dapat dibuktikan perkembangannya dari jaman ke jaman.

Sejak jaman Hindia Belanda, pendudukan militer Jepang, perang kemerdekaan Republik Indonesia.

Di jaman Hindia Belanda, Bekasi masih merupakan Kewedanaan (Distric), termasuk Regenschap (Kabupaten) Meester Cornelis. Saat itu, kehidupan masyarakatnya masih di kuasai para tuan tanah keturunan Cina (Tianghoa).

Kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut merubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan dengan melahirkan pahlawan nasional asal Bekasi KH Noer Ali.

Nama Batavia diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yang wilayahnya meliputiGun Cikarang. Gun Kebayoran, dan Gun Matraman.Apalagi, Bekasi menjadi salah satu daerah tertua di Indonesia.

Setelah proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama KEN menjadi Kabupaten, Gun menjadi Kewedanan. Son menjadi Kecamatan dam Kun menjadi Desa/Kelurahan.

Saat itu, Ibu kota Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di wilayah Tambun, lalu ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede).Pada waktu itu Bupati Kabupaten Jatinegara adalah Bapak Rubaya Suryanaatamirharja.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More