Ragukan Sekeluarga Tewas Kelaparan, Polda Metro: Tunggu Hasil Labfor
Minggu, 13 November 2022 - 14:00 WIB
JAKARTA - Polda Metro Jaya masih menunggu hasil laboratorium forensik (labfor) untuk mengetahui penyebab tewasnya satu keluarga di rumahnya yang berada di Perumahan Citra Garden Satu Extension, RT. 07 RW. 15 Blok AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat.
”Kami sedang menunggu hasil dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik. (Toksikologi dan histopatologi). Mengenai sebab kematian secara akurat,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Minggu (13/11/2022).
Hengki menjelaskan, Polda Metro Jaya membackup jajaran Polres Metro Jakarta Barat dalam melakukan penyelidikan peristiwa tersebut.
Selain itu, pihaknya juga menanti hasil pemeriksaan laboratorium cyber terkait alat bukti elektronik yang didapatkan.”Kami masih mendalami segala macam kemungkinan sebab dan motif dari kejadian ini,” ujar Hengki.
Selain proses induktif di atas, polisi juga melakukan pendekatan secara deduktif. Di antaranya menggali informasi dari tetangga dan pihak lainnya.
”Namun secara scientific crime investigation kami masih terus mendalami dan menanti hasilnya, baik dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik. Artinya, diksi kematian disebabkan karena kelaparan itu belum bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya.
Sebelumnya, penemuan mayat satu keluarga itu dilaporkan pada Kamis, (9/11/2022) sekitar pukul 20.00 WIB. Warga setempat sempat mencium bau busuk dari dalam rumah. Saat ditemukan, mayat itu sudah dalam keadaan mengering.
Diduga, mereka meninggal karena kelaparan. Sebab, hasil otopsi sementara tidak ditemukan makanan di lambung dan juga rumahnya.
”Kami sedang menunggu hasil dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik. (Toksikologi dan histopatologi). Mengenai sebab kematian secara akurat,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Minggu (13/11/2022).
Hengki menjelaskan, Polda Metro Jaya membackup jajaran Polres Metro Jakarta Barat dalam melakukan penyelidikan peristiwa tersebut.
Baca Juga
Selain itu, pihaknya juga menanti hasil pemeriksaan laboratorium cyber terkait alat bukti elektronik yang didapatkan.”Kami masih mendalami segala macam kemungkinan sebab dan motif dari kejadian ini,” ujar Hengki.
Selain proses induktif di atas, polisi juga melakukan pendekatan secara deduktif. Di antaranya menggali informasi dari tetangga dan pihak lainnya.
”Namun secara scientific crime investigation kami masih terus mendalami dan menanti hasilnya, baik dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik. Artinya, diksi kematian disebabkan karena kelaparan itu belum bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya.
Sebelumnya, penemuan mayat satu keluarga itu dilaporkan pada Kamis, (9/11/2022) sekitar pukul 20.00 WIB. Warga setempat sempat mencium bau busuk dari dalam rumah. Saat ditemukan, mayat itu sudah dalam keadaan mengering.
Diduga, mereka meninggal karena kelaparan. Sebab, hasil otopsi sementara tidak ditemukan makanan di lambung dan juga rumahnya.
(ams)
tulis komentar anda