Buka Kembali Meja Pengaduan di Balai Kota DKI, Heru: Saya Pelayan Rakyat
Kamis, 20 Oktober 2022 - 16:00 WIB
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kembali membuka meja pengaduan di Balai Kota. Alasannya, Heru ingin warga Jakarta memiliki pintu langsung dengan dirinya.
"Karier birokrasi saya, yang hampir 24 tahun di DKI Jakarta, meneguhkan saya untuk terus mempersembahkan kinerja terbaik saya untuk rakyat yang saya layani. Dan saya percaya, itu hanya bisa dicapai jika saya turun langsung mendengarkan suara rakyat. Saya memahami sudut pandang mereka," tulis Heru dalam akun Instagramnya, @herubudihartono, Kamis (20/10/2022).
Menurut Heru, seorang pemimpin perlu turun langsung ke lapangan dan bertemu warga agar dapat memahami persoalan dari sudut pandang rakyat. "Tidak sekadar beramah-tamah, atau agar terlihat bekerja. Namun benar-benar memahami, bagaimana rakyat menghadapi masalah mereka dalam kesehariannya. Apa keluhan mereka? Apa kegelisahan mereka? Dan apa harapan mereka," tukasnya.
Dengan demikian, kata dia, pemimpin bisa mengambil kebijakan yang berpihak pada rakyat banyak. "Saya bukan seorang politisi. Saya tidak akrab dengan seluk-beluk politik. Saya tidak ahli merangkai janji," tandasnya.
Hal itu juga yang melatari kebijakannya membuka kembali meja pengaduan warga di Balai Kota. Haru ingin warga memiliki pintu langsung ke hadapannya, jika mereka merasa bahwa masalah mereka terkendala tanpa alasan yang memadai.
"Saya pelayan rakyat. Tentu Balai Kota, tempat saya mengabdi saat ini, harus terbuka untuk mendengar keluhan dan masukan rakyat," tutupnya
"Karier birokrasi saya, yang hampir 24 tahun di DKI Jakarta, meneguhkan saya untuk terus mempersembahkan kinerja terbaik saya untuk rakyat yang saya layani. Dan saya percaya, itu hanya bisa dicapai jika saya turun langsung mendengarkan suara rakyat. Saya memahami sudut pandang mereka," tulis Heru dalam akun Instagramnya, @herubudihartono, Kamis (20/10/2022).
Menurut Heru, seorang pemimpin perlu turun langsung ke lapangan dan bertemu warga agar dapat memahami persoalan dari sudut pandang rakyat. "Tidak sekadar beramah-tamah, atau agar terlihat bekerja. Namun benar-benar memahami, bagaimana rakyat menghadapi masalah mereka dalam kesehariannya. Apa keluhan mereka? Apa kegelisahan mereka? Dan apa harapan mereka," tukasnya.
Dengan demikian, kata dia, pemimpin bisa mengambil kebijakan yang berpihak pada rakyat banyak. "Saya bukan seorang politisi. Saya tidak akrab dengan seluk-beluk politik. Saya tidak ahli merangkai janji," tandasnya.
Hal itu juga yang melatari kebijakannya membuka kembali meja pengaduan warga di Balai Kota. Haru ingin warga memiliki pintu langsung ke hadapannya, jika mereka merasa bahwa masalah mereka terkendala tanpa alasan yang memadai.
"Saya pelayan rakyat. Tentu Balai Kota, tempat saya mengabdi saat ini, harus terbuka untuk mendengar keluhan dan masukan rakyat," tutupnya
(thm)
tulis komentar anda