Disdik Kota Bogor Keluarkan Edaran Siswa Pulang Lebih Awal Jika Cuaca Ekstrem

Kamis, 20 Oktober 2022 - 06:32 WIB
Disdik Kota Bogor mengeluarkan Surat Edaran terkait tanggap darurat bencana di lingkungan sekolah.Foto/SINDOnews/Dok
BOGOR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor mengeluarkan Surat Edaran terkait tanggap darurat bencana di lingkungan sekolah. Dalam surat tersebut tertulis sekolah dapat memulangkan siswanya lebih awal apabila kondisi cuaca ekstrem .

Kepala Disdik Kota Bogor Hanafi mengatakan, surat edaran tersebut telah dibuat sejak 17 Oktober 2022. Sebelum surat dikeluarkan, lanjut Hanafi,Disdik sudah mengimbau melalui WhatsApp Group.

"Menghadapi kondisi ekstrem maka dimungkinkan anak-anak bisa pulang lebih cepat yang bila mana menghadapi kondisi ekstrem," kata Hanafi kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).



Menurut Hanafi, pemulangan lebih awal siswa itu bisa dengan mengurangi durasi jam pelajaran. Tetapi, apabila kondisi cuaca dirasa bagus maka berjalan normal.

"Memungkinkan pulang lebih cepat, pulang lebih cepat teh berapa? Kalau satu jam pelajaran 40 menit bisa dikurangi 10 menit. Tapi kalau kondisi (cuaca) bagus jangan dipulangkan lebih cepat," ujarnya.

Hal itu mempertimbangkan keselamatan siswa ketika pulang sekolah. Dikhawatirkan terjadi bencana dalam perjalanan pulang siswa ketika cuaca ekstrem. Baca: Ini Penyebab Longsor Tewaskan 4 Orang di Gang Barjo Bogor



"Kan cuaca ekstrem bisa dirasakan oleh warga yang diperlu dipikirkan anak pulang sekolah ke rumah, kan perlu waktu pejalanan. Kalau sudah melihat kondisi ekstrem yang kenapa tidak dimungkinkan pulang lebih cepat gitu tapi tidak mengurangi subtansi yang disampaikan kepada anak," tuturnya.

Bahkan, menurut Hanafi, sempat ada sekolah yang memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) kepada siswanya pada pekan lalu. Karena, sekolah tersebut berada di pinggir aliran Sungai Ciliwung.

"Ada (PJJ), kemarin waktu Rabu kemarin sampai Sabtu itu SD Tanah Sareal 4, itu di pinggjr Ciliwung tepatnya di Kompleks Pabaton Indah. Nah situ rawan itu akses jalur ke sekolah, kan ada jembatan besi yang di bawahnya sudah keropos tergerus sehingga RT/RW setempat menutup jalan itu untuk roda 4, roda 2 tidak. Kekhawatiran kepala sekolah kepada anak-anak minta izin sama kami untuk PJJ sampai Sabtu kemarin, sekarang aktif lagi," jelasnya.

Di samping itu, pihaknya juga meminta kepada seluruh sekolah di Kota Bogor untuk mengurangi kegiatan di luar bagi siswanya. Terutama di ruang terbuka yang berpotensi terjadi bencana alam.

"Yang berikutnya tidak melakukan kegiatan pembelajaran di luar. Kemping, LDK mengurangi kegiatan di luar pembelajaran di luar sekolah. Tapi kunjungan museum ya enggak apa-apa juga. Kalau kemping, LDK di Puncak, alam-alam terbuka tidak dulu sambil menyesuaikan kondisi," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More