Profil Jenderal Timur Pradopo, Mantan Kapolri Penerima Brevet Kopassus
Sabtu, 08 Oktober 2022 - 15:13 WIB
JAKARTA - Jenderal yang pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pada tahun 2010, Timur Pradopo dianugerahi brevet Komando Kehormatan Kopassus pada 2011. Penyematan tersebut dilakukan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta di lapangan upacara Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur.
Penyematan brevet Komando Kehormatan Kopassus tersebut diamanatkan untuk memupuk jiwa korsa (Espirit de Corps) di antara sesama unsur TNI serta unsur Polri. Unsur-unsur tersebut hakikatnya merupakan tulang punggung utama pertahanan dan keamanan dalam mempertahankan setiap jengkal tanah Indonesia.
Diharapkan, ketika mendapatkan Brevet Kopassus tersebut, dapat terus menjaga kesiapan dan kesiagaan, sehingga setiap saat dapat dikerahkan secara cepat, tepat, dan dalam waktu singkat mampu melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) kapan saja dan di mana saja.
Selain mendapatkan Brevet Kopassus, Jenderal Pol (Purn) Timur Pradopo memiliki rekam jejak yang cukup unik dalam Kepolisian Republik Indonesia. Ia mengalami kenaikan jabatan dan pangkat yang terbilang cepat dan mampu menempati tiga jabatan dengan waktu yang berdekatan, yaitu sebagai Kapolda Metro Jaya, Kabaharkam, dan Kapolri.
Dalam kurun waktu 18 hari, Timur Pradopo berhasil naik dua tingkat dan dua bintang. Timur Pradopo naik pangkat dari Irjen menjadi Komjen pada 4 Oktober 2010. Lalu, menjadi jenderal bintang empat pada 22 Oktober 2010.
Hal itu membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilihnya sebagai calon Kapolri yang kemudian melantiknya sebagai Kapolri pada 22 Oktober 2010 di Istana Negara.
Timur Pradopo menjabat sebagai Kapolri sejak 22 Oktober 2010 hingga 25 Oktober 2013. Ia resmi pensiun dari jabatannya tersebut pada 1 Februari 2014.
Penyematan brevet Komando Kehormatan Kopassus tersebut diamanatkan untuk memupuk jiwa korsa (Espirit de Corps) di antara sesama unsur TNI serta unsur Polri. Unsur-unsur tersebut hakikatnya merupakan tulang punggung utama pertahanan dan keamanan dalam mempertahankan setiap jengkal tanah Indonesia.
Diharapkan, ketika mendapatkan Brevet Kopassus tersebut, dapat terus menjaga kesiapan dan kesiagaan, sehingga setiap saat dapat dikerahkan secara cepat, tepat, dan dalam waktu singkat mampu melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) kapan saja dan di mana saja.
Selain mendapatkan Brevet Kopassus, Jenderal Pol (Purn) Timur Pradopo memiliki rekam jejak yang cukup unik dalam Kepolisian Republik Indonesia. Ia mengalami kenaikan jabatan dan pangkat yang terbilang cepat dan mampu menempati tiga jabatan dengan waktu yang berdekatan, yaitu sebagai Kapolda Metro Jaya, Kabaharkam, dan Kapolri.
Dalam kurun waktu 18 hari, Timur Pradopo berhasil naik dua tingkat dan dua bintang. Timur Pradopo naik pangkat dari Irjen menjadi Komjen pada 4 Oktober 2010. Lalu, menjadi jenderal bintang empat pada 22 Oktober 2010.
Hal itu membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilihnya sebagai calon Kapolri yang kemudian melantiknya sebagai Kapolri pada 22 Oktober 2010 di Istana Negara.
Timur Pradopo menjabat sebagai Kapolri sejak 22 Oktober 2010 hingga 25 Oktober 2013. Ia resmi pensiun dari jabatannya tersebut pada 1 Februari 2014.
(mhd)
tulis komentar anda