3 Tewas Tertimpa Tembok MTs 19, Siswa: Mereka Nggak Tahu Ada Aliran Deras dari Samping
Jum'at, 07 Oktober 2022 - 15:10 WIB
JAKARTA - Sejumlah siswa MTs Negeri 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan menyaksikan teman-temannya tewas tertimpa tembok roboh . Tiga siswa meninggal dunia dan 3 lainnya terluka.
Dua siswa MTs 19 yakni Ayla dan Danila menceritakan kronologi temannya tertimpa tembok. Ketika hujan sudah menjadi rutinitas pihak sekolah menghentikan kegiatan belajar mengajar sementara.
Baca juga: Hasil Kaji Cepat BPBD DKI Jakarta, Ini Dugaan Penyebab Tembok MTs Negeri 19 Roboh
"Kalau lagi hujan pelajarannya disetop, langsung berhenti. Itu jam 2-an siang pas kejadian tembok roboh jam setengah 3," ujar Ayla, Jumat (7/10/2022).
"Awalnya mereka lagi main perosotan-perosotan terus mereka mungkin nggak tahu kalau ada aliran deras dari samping. Mungkin karena itu deras dan ada angin, jadi aliran itu bikin roboh tembok samping sekolah," tambah Danila.
Mereka mengaku terbiasa dengan rutinitas banjir yang selalu menghentikan proses belajar mengajar. "Iya, kami sudah terbiasa saat hujan lalu dievakuasi. Tapi, kalau yang kemarin kan deras dan petir kenceng banget. Jadi murid-murid diminta diam di kelas dulu," ujar Ayla yang duduk di kelas 8 MTs 19 Pondok Labu.
Menurut dia, banjir kemarin termasuk yang terparah selama dirinya mengenyam pendidikan di madrasah tersebut. “Banjir sudah pernah ngalamin sebelumnya, tapi cuma selutut aja nggak parah seperti kemarin," katanya.
Baca juga: Sambangi Rumah Duka Korban Tembok Roboh MTs 19, Anies: Insya Allah Husnul Khatimah
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan, kronologi kejadian bermula saat hujan deras menyebabkan air gorong-gorong meluap sehingga merendam MTs 19. Selanjutnya, membuat tembok roboh dan menimpa sejumlah siswa.
"Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok roboh, karena tidak mampu menahan luapan air," ujar Isnawa, Kamis (6/10/2022).
Posisi sekolah berada di dataran rendah yang di sekitarnya terdapat saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai.
Dua siswa MTs 19 yakni Ayla dan Danila menceritakan kronologi temannya tertimpa tembok. Ketika hujan sudah menjadi rutinitas pihak sekolah menghentikan kegiatan belajar mengajar sementara.
Baca juga: Hasil Kaji Cepat BPBD DKI Jakarta, Ini Dugaan Penyebab Tembok MTs Negeri 19 Roboh
"Kalau lagi hujan pelajarannya disetop, langsung berhenti. Itu jam 2-an siang pas kejadian tembok roboh jam setengah 3," ujar Ayla, Jumat (7/10/2022).
"Awalnya mereka lagi main perosotan-perosotan terus mereka mungkin nggak tahu kalau ada aliran deras dari samping. Mungkin karena itu deras dan ada angin, jadi aliran itu bikin roboh tembok samping sekolah," tambah Danila.
Mereka mengaku terbiasa dengan rutinitas banjir yang selalu menghentikan proses belajar mengajar. "Iya, kami sudah terbiasa saat hujan lalu dievakuasi. Tapi, kalau yang kemarin kan deras dan petir kenceng banget. Jadi murid-murid diminta diam di kelas dulu," ujar Ayla yang duduk di kelas 8 MTs 19 Pondok Labu.
Menurut dia, banjir kemarin termasuk yang terparah selama dirinya mengenyam pendidikan di madrasah tersebut. “Banjir sudah pernah ngalamin sebelumnya, tapi cuma selutut aja nggak parah seperti kemarin," katanya.
Baca juga: Sambangi Rumah Duka Korban Tembok Roboh MTs 19, Anies: Insya Allah Husnul Khatimah
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan, kronologi kejadian bermula saat hujan deras menyebabkan air gorong-gorong meluap sehingga merendam MTs 19. Selanjutnya, membuat tembok roboh dan menimpa sejumlah siswa.
"Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok roboh, karena tidak mampu menahan luapan air," ujar Isnawa, Kamis (6/10/2022).
Posisi sekolah berada di dataran rendah yang di sekitarnya terdapat saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai.
(jon)
tulis komentar anda