Motret Kebakaran Gereja, Fotografer Media Indonesia Dintimidasi dan Dihina

Senin, 27 April 2020 - 16:32 WIB
Fotografer Media Indonesia, Rolly (tengah) saat mendapatkan intimidasi ketika memotret kebakaran gereja di Tangerang.Foto/SINDOnews/Hasan Kurniawan
TANGERANG SELATAN - Kasus kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi. Kali ini, menimpa fotografer Media Indonesia (MI) bernama Rolly. Kekerasan terjadi saat dia memotret kebakaran Gereja Christ Cathedral Jalan Gading Golf Boulevard, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Peristiwa bermula saat Rolly memotret di kawasan gereja. Tiba-tiba, dihampiri lima pemuda yang meminta fotonya dihapus. Padahal, Rolly hanya memotret suasana penjaga yang ada disekitar gereja.

Anak-anak muda ini juga memaksa dengan cara merebut dan memitingnya dengan kedua tangan. Beruntung petugas kepolisian yang ada di lokasi langsung melerai mereka."Saat saya motret di kawasan gereja, tiba-tiba disamperin lima pemuda. Mereka maksa saya hapus foto. Tapi pas saya tanya kenapa, mereka enggak kasih alasan," kata Rolly kepada SINDOnews di lokasi pada Senin (27/4/2020) siang.



Dilanjutkan Rolly, peristiwa tersebut awalnya disudut kanan gereja. Saat itu, dia sedang memotret suasana penjaga pascakebakaran. Lalu, dirinya dihampiri para penuda tersebut dan Rolly pun berlari ke lobi tengah gedung. (Baca: Hindari Reruntuhan Gereja Christ Cathedral, Kapolsek Pagedangan Luka di Pelipis)

"Jadi itu kejadiannya bukan di lobi awalnya, tapi di sudut kanan gereja. Makanya saya cepat-cepet ke lobi biar diaminin. Mau tidak mau saya selametkan diri dulu, lalu dipisahin polisi, dan saya dimaki-maki," sambungnya.

Rolly pun mengaku tidak terima dimaki-maki seperti itu tanpa dasar. Apalagi, dalam makian itu para pemuda tersebut melontarkan kalimat kasar yang menghina ibunya."Saya kalau di dalem gerejanya gak motret, cuma di samping gereja saja, kalau di dalam gedung enggak foto. Hanya di sudut luar dan taman gedung. Cuma foto petugas dan suasana gedung pascakebakaran," jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Iman Setiawan mengatakan, larangan fotografer memotret tersebut karena di TKP kebakaran terdapat gas CO2.

"Kerena kebakaran itu kan ada gas CO2, termasuk petugas enggak bisa masuk ke TKP. Itu maksud dari pada melarang rekan-rekan masuk, termasuk pihak keamanan juga belum boleh lakukan olah TKP," pungkasnya.

Seperti diketahui, kebakaran melanda gereja Christ Cathedral, di kawasan Paramount Serpong, Cihuni, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, sekira jam 8 pagi tadi.Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, dua orang petugas dilaporkan terluka dan kerugian ditaksir mencapai miliaran. Diduga, kebakaran terjadi akibat arus pendek listrik di tempat sembahyang utama lantai 3.
(hab)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More