Polisi Olah TKP Penembakan Linmas oleh OTK, Ditemukan 4 Peluru Gotri

Senin, 03 Oktober 2022 - 00:20 WIB
Polisi menggelar penyelidikan terkait kasus penembakan yang dilakukan oleh OTK kepada seorang Linmas di Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat. Foto/Tangkapan Layar
JAKARTA - Polisi menggelar penyelidikan terkait kasus penembakan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) kepada seorang penjaga lingkungan keamanan (Linmas) di Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat. Beberapa saksi termasuk korban sudah diperiksa.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tambora AKP Yugo Pambhudi mengatakan, pihaknya menemukan empat peluru gotri yang berasal dari senapan angin atau air soft gun.

"Gotri ada 4 ditemukan," kata Yugo saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (2/10/2022).



Meski demikian, pihaknya masih terus menyelidiki keberadaan pelaku. "Masih kita lidik," lanjutnya. Baca juga: Seorang Linmas di Tambora Jadi Sasaran Tembak OTK Berbaju Ojol

Sebelumnya, seorang penjaga keamanan lingkungan masyarakat (linmas) Nurhasan (58) menjadi korban tembakan orang tidak dikenal di Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Korban harus menerima luka tembakan senapan angin atau air softgun di bagian lengannya.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (1/10/2022) sekira pukul 05.30 WIB. Saat itu Nurhasan memergoki pelaku lantaran hendak membuka pintu gerbang rumah salah satu warga.

"Saya tegor, kamu ngapain ke mari? Dia bilang mau cari limbah. Saya bilang di sini enggak ada limbah. Dia lihat ke dalam di situ ada barang, ya mobil motor ada juga. Saya bilang, enggak bisa begitu. Dia nanya bapak siapa? Saya linmas di sini. Udah gitu mereka pergi," kata Nurhasan kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).

Tiba-tiba, berselang dua menit pelaku kembali menghampirinya. Nurhasan bilang, salah satu pelaku mengeluarkan pistol dan langsung menembaknya.

"Ini doang (kena tangan)," katanya.

Menurut Nurhasan, pelaku yang ia lihat berjumlah dua orang berboncengan sepeda motor. Satu pelaku yang beraksi menembak berpakaian ojek online (ojol). Sementara pelaku lainnya, menggunakan baju rapi.

"Kalau yang pakai baju ojol supaya tidak dicurigai seolah bawa penumpang," bebernya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More