Kesal karena Digosipin, Ketua FKDM Kelurahan Cengtim Ancam Emak-emak Pakai Pisau
Kamis, 08 September 2022 - 14:28 WIB
JAKARTA - Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan Cengkareng Timur berinisial AS diduga melakukan pengancaman kepada seorang emak-emak berinsial S. Kejadian pengancaman tersebut terjadi pada Jumat 19 Agustus 2022 di kawasan Rusun Cinta Kasih, Cengkareng.
Ketua RW017 Kelurahan Cengkareng Timur Mad Sani mengatakan, kejadian tersebut bermula lantaran adanya masalah sepele antarkeduanya. AS mengalami masalah dalam rumah tangga lalu bercerai dengan istrinya.
AS kemudian menikah lagi dengan salah satu wanita yang merupakan tetangganya sendiri. Wanita tersebut merupakan kader jumantik.
Lebih lanjut, Mad Sani menjelaskan, pernikahan keduanya ternyata menuai banyak omongan dari tetangga di lingkungan sekitar, termasuk salah satunya korban yang berinisial S, diduga ikut ngerumpi.
"Ya namanya hunian rame, padat, tahu sendiri kan. Ya biasalah ibu-ibu ngobrolin. Apalagi si kadernya itu temennya si ibu ini (korban)," ungkapnya.
Saat mengetahui adanya pihak yang menggosipi tersebut, AS kemudian geram. Mad Sani mengatakan, AS pernah meludahi S yang saat itu tengah menaiki sepeda. Tak hanya itu, bahkan AS pernah memanggil nama S dengan panggilan yang tak baik.
"Lalu diludahin si ibu (S). Si ibu marah, dipeganglah kerah bajunya si pelaku (AS). Cekcok lagi, diludahin lagi. Lalu si ibu turun dari sepeda," bebernya.
Tiba-tiba, AS mengeluarkan pisau dan mengancam akan menusuk korban. Beruntungnya, keributan tersebut dilerai oleh warga yang berada di lokasi dekat masjid.
"(Enggak sampai ditusuk). Dilerai sama bapak-bapak yang biasa mintain amal jariyah," ujarnya.
Ketua RW017 Kelurahan Cengkareng Timur Mad Sani mengatakan, kejadian tersebut bermula lantaran adanya masalah sepele antarkeduanya. AS mengalami masalah dalam rumah tangga lalu bercerai dengan istrinya.
Baca Juga
AS kemudian menikah lagi dengan salah satu wanita yang merupakan tetangganya sendiri. Wanita tersebut merupakan kader jumantik.
Lebih lanjut, Mad Sani menjelaskan, pernikahan keduanya ternyata menuai banyak omongan dari tetangga di lingkungan sekitar, termasuk salah satunya korban yang berinisial S, diduga ikut ngerumpi.
"Ya namanya hunian rame, padat, tahu sendiri kan. Ya biasalah ibu-ibu ngobrolin. Apalagi si kadernya itu temennya si ibu ini (korban)," ungkapnya.
Saat mengetahui adanya pihak yang menggosipi tersebut, AS kemudian geram. Mad Sani mengatakan, AS pernah meludahi S yang saat itu tengah menaiki sepeda. Tak hanya itu, bahkan AS pernah memanggil nama S dengan panggilan yang tak baik.
"Lalu diludahin si ibu (S). Si ibu marah, dipeganglah kerah bajunya si pelaku (AS). Cekcok lagi, diludahin lagi. Lalu si ibu turun dari sepeda," bebernya.
Tiba-tiba, AS mengeluarkan pisau dan mengancam akan menusuk korban. Beruntungnya, keributan tersebut dilerai oleh warga yang berada di lokasi dekat masjid.
"(Enggak sampai ditusuk). Dilerai sama bapak-bapak yang biasa mintain amal jariyah," ujarnya.
tulis komentar anda