Profil Banurusman Astrosemitro, Mantan Kapolri Pencipta Slogan Senyum, Sapa, dan Salam
Rabu, 07 September 2022 - 09:27 WIB
Mantan Kapolri Banurusman Astrosemitro. Foto: Polri.go.id
JAKARTA - Jenderal Polisi (Purn) Banurusman Astrosemitro dikenal tegas dan humanis . Untuk mendekatkan dengan masyarakat di bidang pelayanan, mantan Kapolri ini menciptakan slogan “Senyum, Sapa, dan Salam”.
Adapun motto yang mewakili kepemimpinannya yaitu “Tekadku Pengabdian Terbaik, Sukses Melalui Kebersamaan, dan Suksesku adalah Senyummu”.
Sebelum menjabat Kapolri Ke-12, Banurusman pernah menjadi Kapolda Jabar (1991-1992) dan Kapolda Metro Jaya (22 Agustus 1992-31 Maret 1993).
Banurusman atau kerap disapa Banu lahir di Tasikmalaya 24 September 1941. Banu menempuh pendidikan di SMAN Tasikmalaya yang berada di kota kecil di kaki Gunung Galunggung.
Pada September 1961, dia mengikuti serangkaian pendidikan kepolisian hingga tahun 1965 dengan pangkat letnan satu.
Banu menjalankan tugas pertama di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Saat itu, dia mengemban amanah sebagai Komandan Kompi B Batalyon 935 Brimob. Setelah itu, dia menuju Jakarta untuk kembali belajar di PTIK lalu bertugas di bagian intelijen Polda Metro Jaya.
Pada 6 April 1993 Banurusman dilantik menjadi Kapolri ke-12 oleh Presiden Soeharto di Istana Negara. Dia menggantikan Jenderal Kunarto.
Tugasnya sebagai Kapolri diawali Banurusman dengan mengeluarkan kebijakan “Jati Diri Polri” yang artinya mengajak anggotanya mengingat jati dirinya sebagai seorang Polri. Selama kepemimpinannya, dia tidak pernah mencari keuntungan untuk dirinya sendiri. Dia selalu mengikuti hal positif yang telah diterapkan oleh para pendahulunya.
Banurusman juga dikenal sosok jenderal polisi yang cerdas dan inovatif. Dia selalu berupaya mengembangkan gagasannya agar Polri semakin maju.
Banu mengakhiri masa jabatannya sebagai Kapolri pada tahun 1996. Keluarganya bisa dikatakan sebagai keluarga keturunan Polri karena sang istri juga merupakan seorang polwan. Bahkan, putra Banurusman yakni Kombes Pol Witnu Urip Laksana menjabat Kabidyanmas Baintelkam Polri.
Adapun motto yang mewakili kepemimpinannya yaitu “Tekadku Pengabdian Terbaik, Sukses Melalui Kebersamaan, dan Suksesku adalah Senyummu”.
Sebelum menjabat Kapolri Ke-12, Banurusman pernah menjadi Kapolda Jabar (1991-1992) dan Kapolda Metro Jaya (22 Agustus 1992-31 Maret 1993).
Banurusman atau kerap disapa Banu lahir di Tasikmalaya 24 September 1941. Banu menempuh pendidikan di SMAN Tasikmalaya yang berada di kota kecil di kaki Gunung Galunggung.
Pada September 1961, dia mengikuti serangkaian pendidikan kepolisian hingga tahun 1965 dengan pangkat letnan satu.
Banu menjalankan tugas pertama di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Saat itu, dia mengemban amanah sebagai Komandan Kompi B Batalyon 935 Brimob. Setelah itu, dia menuju Jakarta untuk kembali belajar di PTIK lalu bertugas di bagian intelijen Polda Metro Jaya.
Pada 6 April 1993 Banurusman dilantik menjadi Kapolri ke-12 oleh Presiden Soeharto di Istana Negara. Dia menggantikan Jenderal Kunarto.
Tugasnya sebagai Kapolri diawali Banurusman dengan mengeluarkan kebijakan “Jati Diri Polri” yang artinya mengajak anggotanya mengingat jati dirinya sebagai seorang Polri. Selama kepemimpinannya, dia tidak pernah mencari keuntungan untuk dirinya sendiri. Dia selalu mengikuti hal positif yang telah diterapkan oleh para pendahulunya.
Banurusman juga dikenal sosok jenderal polisi yang cerdas dan inovatif. Dia selalu berupaya mengembangkan gagasannya agar Polri semakin maju.
Banu mengakhiri masa jabatannya sebagai Kapolri pada tahun 1996. Keluarganya bisa dikatakan sebagai keluarga keturunan Polri karena sang istri juga merupakan seorang polwan. Bahkan, putra Banurusman yakni Kombes Pol Witnu Urip Laksana menjabat Kabidyanmas Baintelkam Polri.
(mhd)
tulis komentar anda