KRL Commuter Line Rawan Persebaran COVID-19, Begini Jawaban PT KCI

Rabu, 01 Juli 2020 - 21:12 WIB
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selama ini telah menerapkan protocol kesehatan secara ketat dan tanpa kompromi. Foto/Dok/SINDOnews
JAKARTA - KRL Commuter Line disebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai salah satu tempat berpotensi terjadi penularan virus Corona atau COVID-19. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengaku, selama ini telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan tanpa kompromi.

Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, protokol tersebut dijalankan sesuai aturan yang dirumuskan dalam Keputusan Menteri Kesehatan, Peraturan Menteri Perhubungan, Peraturan Gubernur DKI Jakarta, hingga Surat Edaran dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan berbagai aturan turunannya.

“Protokol kesehatan tersebut sudah mulai disosialisasikan sejak Februari 2020 dan berjalan sejak Maret 2020. Kemudian dilengkapi dan disempurnakan secara bertahap mengikuti perkembangan aturan yang berlaku," kata Anne saat dihubungi SINDOnews, Rabu (1/7/2020). (Baca juga; Anies: Pasar dan KRL Commuter Line Tempat Rawan Penyebaran Covid-19 )



PT KCI sadar sebagai transportasi publik dengan jumlah pengguna terbesar di wilayah Jabodetabek, KRL Commuter Line memiliki fungsi yang sangat penting dalam mendukung aktivitas warga untuk kembali produktif dengan disiplin dan aman. Apalagi jumlah pengguna saat ini yang rata-rata 350.000 hingga 370.000 pengguna per hari dan terus bertambah.

"Seluruh pengguna KRL wajib menggunakan masker selama berada di area stasiun dan di dalam KRL. Selain masker PT KCI juga sangat menyarankan pengguna memakai pelindung wajah (face shield), jaket atau baju lengan panjang, dan sarung tangan," tegasnya.

Saat masuk stasiun, pengguna juga wajib mengikuti pengukuran suhu tubuh. Untuk memperlancar pemeriksaan suhu tubuh, PT KCI terus menambah jumlah alat pemeriksa suhu berupa thermo gun. Bahkan di sepuluh stasiun dengan jumlah pengguna tertinggi, KCI telah memasang thermal scanner yang dapat memeriksa suhu tubuh puluhan orang dalam satu waktu.

Di 80 stasiun yang melayani KRL Commuter Line telah tersedia wastafel tambahan selain yang telah ada di toilet. Selanjutnya setiap pengguna wajib menjaga jarak aman dengan sesama. Untuk melaksanakan jaga jarak ini, seluruh stasiun telah dilengkapi marka antrean sebagai pedoman pengguna.

Marka yang menandai posisi duduk dan berdiri pengguna sesuai kapasitas 74 orang dalam tiap kereta juga telah terpasang di seluruh rangkaian KRL. Sekurangnya 74 personel dari Brimob polri telah membantu penegakan protokol kesehatan di sebelas stasiun dengan jumlah pengguna tertinggi.

"Personel TNI dan Polri dari kewilayahan setempat antara lain Polsek dan Kodim juga rutin menjaga ketertiban di stasiun sejak jadwal pemberangkatan kereta pertama," tambahnya. (Baca juga; Tak Ada Pilihan, Banyak Pekerja di Jakarta Pilih Gunakan KRL Commuter Line )
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More