Kecelakaan Tewaskan 10 Orang, KNKT: Truk Laik Jalan dan Sopir Tidak Mengantuk
Jum'at, 02 September 2022 - 06:24 WIB
BEKASI - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan truk trailer yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi, laik jalan. Dalam kecelakaan maut yang terjadi Rabu, 31 Agustus 2022 lalu sebanyak 10 orang tewas.
"Dari hasil pemeriksaan, semua sistem rem bekerja bagus, tidak ada kerusakan sama sekali. Secara keseluruhan laik jalan," ungkap Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan pada Kamis (1/9/2022) malam.
Sopir, kata Ahmad, juga mengaku masih melakukan pengereman saat insiden itu terjadi. Hanya saja, pengereman dirasa kurang bekerja lantaran truk membawa muatan yang berat.
"Saya tanya ada masalah di dalam pengereman, dia (sopir) bilang bisa ngerem. Tapi, enggak pakem karena bebanna terlalu berlebihan dan saat itu pakai gigi tujuh," ujarnya. Baca: BREAKING NEWS: Sopir Truk Maut di Bekasi Resmi Jadi Tersangka
"Muatannya besi seberat 55 ton, sehingga dengan muatan tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan pengereman. Gaya pengereman tidak bisa mengakomodasi muatan tersebut," tambahnya.
Ahmad menuturkan, dari pemeriksaan pun terkuak sopir tidak mengantuk saat kejadian. Hanya saja, kewaspadaan sopir diduga menurun, lantaran sempat salah memilih jalan ketika menuju ke Surabaya dari arah Narogong.
"Pengakuan pengemudi tidak mengantuk, dia hanya bingung sehingga menurun kewaspadaan karena salah jalan," ucapnya.
"Dari hasil pemeriksaan, semua sistem rem bekerja bagus, tidak ada kerusakan sama sekali. Secara keseluruhan laik jalan," ungkap Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan pada Kamis (1/9/2022) malam.
Sopir, kata Ahmad, juga mengaku masih melakukan pengereman saat insiden itu terjadi. Hanya saja, pengereman dirasa kurang bekerja lantaran truk membawa muatan yang berat.
"Saya tanya ada masalah di dalam pengereman, dia (sopir) bilang bisa ngerem. Tapi, enggak pakem karena bebanna terlalu berlebihan dan saat itu pakai gigi tujuh," ujarnya. Baca: BREAKING NEWS: Sopir Truk Maut di Bekasi Resmi Jadi Tersangka
"Muatannya besi seberat 55 ton, sehingga dengan muatan tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan pengereman. Gaya pengereman tidak bisa mengakomodasi muatan tersebut," tambahnya.
Ahmad menuturkan, dari pemeriksaan pun terkuak sopir tidak mengantuk saat kejadian. Hanya saja, kewaspadaan sopir diduga menurun, lantaran sempat salah memilih jalan ketika menuju ke Surabaya dari arah Narogong.
"Pengakuan pengemudi tidak mengantuk, dia hanya bingung sehingga menurun kewaspadaan karena salah jalan," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda