Jumlah Pesepeda Meningkat, DKI Fokus Bangun Jalur Sepeda Sementara di Sudirman-Thamrin
Selasa, 30 Juni 2020 - 11:59 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta terus berupaya memfasilitasi jalur pesepeda seiring adanya peningkatan. Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, jalur sepeda dimaksimalkan dengan pop-up bike lane.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta saat ini belum selesai menangani wabah Covid-19. Ketika PSBB transisi diberlakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19, sudah ada pergerakan masyarakat yang melakukan aktivitas.
Berdasarkan hasil survei, lanjut Syafrin, masa transisi itu menunjukan peningkatan penggunaan jalur sepeda. Untuk itu, koridor Sudirman-Thamrin yang Senin-nya terdapat jalur sepeda di dalam trotoar menyatu dengan pejalan kaki, kini dipisahkan sementara untuk pesepeda di jalur lalu lintas.
"Untuk jalur sepeda 63 kilometer yang sudah diluncurkan 3 fase itu terus kita evaluasi dan terus kita tingkatkan sejalan dengan kemampuan pembiayaannya nanti," kata Syafrin melalui pesan singkatnya, Selasa (30/6/2020). (Baca: Perlu Solusi Cepat Atasi Kisruh PPDB DKI)
Syafrin menjelaskan, jalur sepeda yang sudah dibangun sepanjang 63 kilometer itu tetap dioptimalkan pemanfaatannya seiring adanya peningkatan pesepeda. Menurutnya saat ini pihaknya sedang fokus penyediaan jalur pop up bike lane di Sudirman-Thamrin dengan traffic cone ditambah ada beberapa rambu yang menunjukkan jalur sepeda.
"Untuk pop up bike lane kita fokus di Sudirman-MH Thamrin kenapa? Otomatis ketika ada aktivitas perkantoran terjadi peningkatan volume angkutan umum maka akan ada pejalan kaki di sepanjang trotoar dan kita tidak iginkan papasan antara pesepeda dengna pejalan kaki itu jadi potensi penyebaran covid19," ucapnya.
Namun, Syafrin masih enggan memberikan komentar terkait target pembangunan jalur sepeda sepanjang 200 kilometer pada tahun ini. Diketahui sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan membangun 137 kilometer jalur sepeda pada tahun ini. Pembangunan diprioritaskan dari perumahan menuju moda transportasi massal.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta saat ini belum selesai menangani wabah Covid-19. Ketika PSBB transisi diberlakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19, sudah ada pergerakan masyarakat yang melakukan aktivitas.
Berdasarkan hasil survei, lanjut Syafrin, masa transisi itu menunjukan peningkatan penggunaan jalur sepeda. Untuk itu, koridor Sudirman-Thamrin yang Senin-nya terdapat jalur sepeda di dalam trotoar menyatu dengan pejalan kaki, kini dipisahkan sementara untuk pesepeda di jalur lalu lintas.
"Untuk jalur sepeda 63 kilometer yang sudah diluncurkan 3 fase itu terus kita evaluasi dan terus kita tingkatkan sejalan dengan kemampuan pembiayaannya nanti," kata Syafrin melalui pesan singkatnya, Selasa (30/6/2020). (Baca: Perlu Solusi Cepat Atasi Kisruh PPDB DKI)
Syafrin menjelaskan, jalur sepeda yang sudah dibangun sepanjang 63 kilometer itu tetap dioptimalkan pemanfaatannya seiring adanya peningkatan pesepeda. Menurutnya saat ini pihaknya sedang fokus penyediaan jalur pop up bike lane di Sudirman-Thamrin dengan traffic cone ditambah ada beberapa rambu yang menunjukkan jalur sepeda.
"Untuk pop up bike lane kita fokus di Sudirman-MH Thamrin kenapa? Otomatis ketika ada aktivitas perkantoran terjadi peningkatan volume angkutan umum maka akan ada pejalan kaki di sepanjang trotoar dan kita tidak iginkan papasan antara pesepeda dengna pejalan kaki itu jadi potensi penyebaran covid19," ucapnya.
Namun, Syafrin masih enggan memberikan komentar terkait target pembangunan jalur sepeda sepanjang 200 kilometer pada tahun ini. Diketahui sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan membangun 137 kilometer jalur sepeda pada tahun ini. Pembangunan diprioritaskan dari perumahan menuju moda transportasi massal.
(hab)
tulis komentar anda