PA 212 Selidiki FPI Tandingan yang Beraksi di Patung Kuda
Senin, 06 Juni 2022 - 22:13 WIB
JAKARTA - Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Novel Bakmumin bakal menyelidiki massa FPI yang beraksi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022).
"Itu FPI tandingan yang diduga bentukan rezim dan saya jelaskan bahwa FPI dan PA 212 tidak dukung mendukung siapa pun sampai digelarnya ijtima ulama," ujar Novel, Senin (6/6/2022).
Baca juga: Massa FPI Palsu Beraksi di Patung Kuda, Siapa di Balik Ini?
Pihaknya akan menyelidiki siapa penggerak aksi tersebut. "Kami lagi selidiki siapa sebenarnya di belakang aksi mendukung Anies Baswedan yang mengatasnamakan FPI dan logo surat pemberitahuannya juga jelas bukan punya FPI yang resmi saat ini," katanya.
Sejumlah orang beraksi di dekat Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022). Mereka mengatasnamakan kelompoknya dari FPI yang mendeklarasikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju sebagai calon Presiden 2024.
"Anies Baswedan merupakan figur tepat yang dapat mewakili seluruh elemen bangsa," ujar Koordinator Aksi Muhammad Fahril, Senin (6/6/2022).
"Itu FPI tandingan yang diduga bentukan rezim dan saya jelaskan bahwa FPI dan PA 212 tidak dukung mendukung siapa pun sampai digelarnya ijtima ulama," ujar Novel, Senin (6/6/2022).
Baca juga: Massa FPI Palsu Beraksi di Patung Kuda, Siapa di Balik Ini?
Pihaknya akan menyelidiki siapa penggerak aksi tersebut. "Kami lagi selidiki siapa sebenarnya di belakang aksi mendukung Anies Baswedan yang mengatasnamakan FPI dan logo surat pemberitahuannya juga jelas bukan punya FPI yang resmi saat ini," katanya.
Sejumlah orang beraksi di dekat Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022). Mereka mengatasnamakan kelompoknya dari FPI yang mendeklarasikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju sebagai calon Presiden 2024.
"Anies Baswedan merupakan figur tepat yang dapat mewakili seluruh elemen bangsa," ujar Koordinator Aksi Muhammad Fahril, Senin (6/6/2022).
(jon)
tulis komentar anda