Peringati May Day, Buruh Tuntut Turunkan Harga Bahan Pokok
Minggu, 01 Mei 2022 - 04:35 WIB
JAKARTA - Memperingati hari buruh atau May Day pada 1 Mei 2022, Partai Buruh bersama sejumlah organisasi buruh akan menggelar aksi di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI). Para buruh menuntut agar pemerintah menurunkan harga bahan-bahan pokok dan menolak kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan gas elpiji 3 Kg.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut, sejumlah organisasi buruh yang akan hadir di antaranya ORI KSPSI, KSPI, KPBI, KSBSI, SPI, dan 60 federasi serikat pekerja tingkat nasional serta forum guru honorer, konsorsoum miskin kota (UPC), JALA PRT, buruh migran, dan ojol. Massa aksi berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.
Said mengatakan, dalam aksi yang rencananya akan digelar di Bundaran HI akan menyuarakan dua tuntutan. Seruan pertama menurunkan harga bahan-bahan pokok minyak goreng, daging, tepung dan lainya serta menolak kenaikan BBM Pertalite dan elpiji 3 Kg.
“Karena selama 3 tahun, upah minimum riil buruh tidak pernah naik dan daya beli buruh merosot tajam sebesar 30 persen. Sehingga kenaikan harga bahan pokok, BBM, elpiji 3 Kg akan mencekik buruh dan rakyat kecil,” kata Said Iqbal di Jakarta, Minggu (1/5/2022).
Dia menjelaskan, tuntutan kedua ialah penolakan omnibus law UU Cipta kerja. Jika Pemerintah dan DPR memaksakan membahas kembali UU Cipta Kerja, maka bisa dipastikan Partai Buruh serta elemen serikat buruh dan organisasi kemasyarakatan yang lain akan melakukan mogok nasional.
"Mogok nasional yang diikuti jutaan kaum buruh,” tegasnya.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut, sejumlah organisasi buruh yang akan hadir di antaranya ORI KSPSI, KSPI, KPBI, KSBSI, SPI, dan 60 federasi serikat pekerja tingkat nasional serta forum guru honorer, konsorsoum miskin kota (UPC), JALA PRT, buruh migran, dan ojol. Massa aksi berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.
Said mengatakan, dalam aksi yang rencananya akan digelar di Bundaran HI akan menyuarakan dua tuntutan. Seruan pertama menurunkan harga bahan-bahan pokok minyak goreng, daging, tepung dan lainya serta menolak kenaikan BBM Pertalite dan elpiji 3 Kg.
“Karena selama 3 tahun, upah minimum riil buruh tidak pernah naik dan daya beli buruh merosot tajam sebesar 30 persen. Sehingga kenaikan harga bahan pokok, BBM, elpiji 3 Kg akan mencekik buruh dan rakyat kecil,” kata Said Iqbal di Jakarta, Minggu (1/5/2022).
Dia menjelaskan, tuntutan kedua ialah penolakan omnibus law UU Cipta kerja. Jika Pemerintah dan DPR memaksakan membahas kembali UU Cipta Kerja, maka bisa dipastikan Partai Buruh serta elemen serikat buruh dan organisasi kemasyarakatan yang lain akan melakukan mogok nasional.
"Mogok nasional yang diikuti jutaan kaum buruh,” tegasnya.
(mhd)
tulis komentar anda