Anies-Ariza Ingin Sepeda Jadi Alat Transportasi di Jakarta
Selasa, 16 Juni 2020 - 19:01 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta , Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria bersama komunitas bike to work kompak berangkat kerja menggunakan sepeda ke Balai Kota dari kediaman masing-masing, Selasa (16/6/2020) pagi. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Anies menegaskan sepeda harus dipandang bukan sekadar alat olahraga, tetapi juga alat transportasi.
“Jadi, kalau mau pergi ke warung, bisa naik sepeda. Mau pergi ke toko, bisa naik sepeda. Mau pergi ke rumah ibadah, sepeda. Mau ke kantor bisa naik sepeda,” kata Anies dalam siaran tertulisnya. (Baca juga; Penerobos Jalur Sepeda Kembali Dikenakan Sanksi, Denda Rp500 Ribu atau Penjara 2 Bulan )
Anies menyatakan, bersepeda sejatinya tidak memerlukan peralatan khusus dan sepeda yang digunakan tidak perlu mahal, melainkan bisa berfungsi dengan baik. Dia kerap melakukan peninjauan dan kunjungan berpakaian dinas dengan sepeda.
“saya sering pakai batik, sering pakai seragam (saat bersepeda), ya memang karena sepeda sebagai alat transportasi. Jadi itu yang kita dorong sama-sama. Tadi saya naik sepeda dari Lebak Bulus ke Kantor itu kira-kira 19 km. Mungkin kalau orang sepintas merasa waduh 19 km itu kan jauh ya. Sesungguhnya kalau naik sepedanya santai, lalu rodanya atau giginya dipasang di gigi normal, berjalan rileks saja,” ujarnya. (Baca juga; Anies Sebut Shift Kerja Sudah Berlaku Bagi ASN dan Pegawai Swasta )
Anies menjelaskan selama masa PSBB, masyarakat mulai banyak yang memakai sepeda sebagai alat transportasi sehingga terdapat peningkatan jumlah pengguna sepeda sebesar 10 kali lipat di sepanjang Sudirman-Thamrin. Karena itu, dia menyatakan jalur sepeda disiapkan melalui penggunaan pembatas traffic cone (kerucut jalan), selain dari jalur sepeda khusus yang telah dibangun sebelumnya.
“Animo masyarakat untuk bersepeda itu meningkat tinggi sekali. Kita sudah mendorong ini sejak beberapa waktu yang lalu, bahkan tahun lalu kita sudah tambah jalur 63 km. Dan sekarang kita tambahkan tambahan jalur popup sementara untuk para pesepeda supaya aman. Alhamdulillah ini tertata dengan baik, insyaAllah bisa digunakan terus,” pungkasnya.
“Jadi, kalau mau pergi ke warung, bisa naik sepeda. Mau pergi ke toko, bisa naik sepeda. Mau pergi ke rumah ibadah, sepeda. Mau ke kantor bisa naik sepeda,” kata Anies dalam siaran tertulisnya. (Baca juga; Penerobos Jalur Sepeda Kembali Dikenakan Sanksi, Denda Rp500 Ribu atau Penjara 2 Bulan )
Anies menyatakan, bersepeda sejatinya tidak memerlukan peralatan khusus dan sepeda yang digunakan tidak perlu mahal, melainkan bisa berfungsi dengan baik. Dia kerap melakukan peninjauan dan kunjungan berpakaian dinas dengan sepeda.
“saya sering pakai batik, sering pakai seragam (saat bersepeda), ya memang karena sepeda sebagai alat transportasi. Jadi itu yang kita dorong sama-sama. Tadi saya naik sepeda dari Lebak Bulus ke Kantor itu kira-kira 19 km. Mungkin kalau orang sepintas merasa waduh 19 km itu kan jauh ya. Sesungguhnya kalau naik sepedanya santai, lalu rodanya atau giginya dipasang di gigi normal, berjalan rileks saja,” ujarnya. (Baca juga; Anies Sebut Shift Kerja Sudah Berlaku Bagi ASN dan Pegawai Swasta )
Anies menjelaskan selama masa PSBB, masyarakat mulai banyak yang memakai sepeda sebagai alat transportasi sehingga terdapat peningkatan jumlah pengguna sepeda sebesar 10 kali lipat di sepanjang Sudirman-Thamrin. Karena itu, dia menyatakan jalur sepeda disiapkan melalui penggunaan pembatas traffic cone (kerucut jalan), selain dari jalur sepeda khusus yang telah dibangun sebelumnya.
“Animo masyarakat untuk bersepeda itu meningkat tinggi sekali. Kita sudah mendorong ini sejak beberapa waktu yang lalu, bahkan tahun lalu kita sudah tambah jalur 63 km. Dan sekarang kita tambahkan tambahan jalur popup sementara untuk para pesepeda supaya aman. Alhamdulillah ini tertata dengan baik, insyaAllah bisa digunakan terus,” pungkasnya.
(wib)
tulis komentar anda