Hendak Mancing Ikan Saat Hujan, Pria di Bogor Tewas Tersambar Petir
Kamis, 17 Maret 2022 - 18:25 WIB
Seorang pria berinisial DN (34), meninggal dunia tersambar petir di wilayah Desa Sukadamai, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
BOGOR - Seorang pria berinisial DN (34), meninggal dunia tersambar petir di wilayah Desa Sukadamai, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor . Jasad korban sudah dibawa keluarga untuk dimakamkan.
Kapolsek Dramaga AKP Agus Suryana mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.45 WIB siang tadi. Korban hendak mancing ikan di Kali Cipayung-Ciomas bersama rekannya dengan kondisi cuaca hujan.
"Mau mancing ikan di Kali Cipayung saat turun hujan," kata Agus kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (17/3/2022).
Tak lama, terdengar suara petir dan menyambar korban. Rekan korban yang melihat kejadian tersebur langsung melaporkannya kepada pihak keluarga.
"Korban tergeletak di tengah kebun karena tersambar petir. Lalu saksi membawa korban ke rumahnya, sekitar jam 11.00 WIB korban meninggal dunia. Saksi meminta tolong kepada warga setempat dan menghubungi Kepala Desa Sukadamai," jelasnya.
Polisi yang mendapat laporan tersebut langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
"Orang tua korban membuat surat pernyataan dan mengajukan untuk menolak autopsi dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah. Korban sudah di rumahnya untuk dimakamkan," pungkas Agus.
Kapolsek Dramaga AKP Agus Suryana mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.45 WIB siang tadi. Korban hendak mancing ikan di Kali Cipayung-Ciomas bersama rekannya dengan kondisi cuaca hujan.
"Mau mancing ikan di Kali Cipayung saat turun hujan," kata Agus kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (17/3/2022).
Tak lama, terdengar suara petir dan menyambar korban. Rekan korban yang melihat kejadian tersebur langsung melaporkannya kepada pihak keluarga.
"Korban tergeletak di tengah kebun karena tersambar petir. Lalu saksi membawa korban ke rumahnya, sekitar jam 11.00 WIB korban meninggal dunia. Saksi meminta tolong kepada warga setempat dan menghubungi Kepala Desa Sukadamai," jelasnya.
Polisi yang mendapat laporan tersebut langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
"Orang tua korban membuat surat pernyataan dan mengajukan untuk menolak autopsi dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah. Korban sudah di rumahnya untuk dimakamkan," pungkas Agus.
(mhd)
tulis komentar anda