Muncul Varian Deltacron, Wagub DKI: Tunggu Informasi Kemenkes
Selasa, 15 Maret 2022 - 11:28 WIB
JAKARTA - Covid-19 varian Deltacron atau kombinasi Delta dan Omicron menjadi perhatian khusus. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan masih menunggu informasi tersebut dan tidak mau mendahului Kementerian Kesehatan.
”Ya itu masih dievaluasi kita masih tunggu ya informasi tersebut. Kita serahkan kepada Kemenkes kami menunggu kami tidak ingin mendahului semua terkait potensi adanya virus Deltacron, nunggu info Kemenkes,” kata Ariza, Selasa (15/3/2022).
Ariza menekankan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat. ”Pasti kita di jajaran DKI kan harus lebih hati-hati, harus menjadi contoh, jajaran ASN di DKI Jakarta harus menjadi contoh bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19,Dokter ReisaBroto Asmoro mengingatkan, Deltacron bukan virus baru, melainkan varian gabungan (rekombinan) dari varian Delta dan Omicron.
Dokter Reisa menerangkan, jika varian Deltacron merupakan hasil replikasi dari seseorang terinfeksi secara bersamaan dengan dua virus yaitu Delta dan Omicron. Terkait gejalanya dia mengatakan tidak berbeda, artinya sama saja dengan gejala SARs-COV-2 umumnya.
”Jadi gejalanya sama-sama seperti SARs-COV-2, gejalanya sama-sama untuk menyerang tubuh kita. Kita wajib mematuhi protokol kesehatan secara ketat,” kata Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Sehat.
”Ya itu masih dievaluasi kita masih tunggu ya informasi tersebut. Kita serahkan kepada Kemenkes kami menunggu kami tidak ingin mendahului semua terkait potensi adanya virus Deltacron, nunggu info Kemenkes,” kata Ariza, Selasa (15/3/2022).
Ariza menekankan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat. ”Pasti kita di jajaran DKI kan harus lebih hati-hati, harus menjadi contoh, jajaran ASN di DKI Jakarta harus menjadi contoh bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19,Dokter ReisaBroto Asmoro mengingatkan, Deltacron bukan virus baru, melainkan varian gabungan (rekombinan) dari varian Delta dan Omicron.
Dokter Reisa menerangkan, jika varian Deltacron merupakan hasil replikasi dari seseorang terinfeksi secara bersamaan dengan dua virus yaitu Delta dan Omicron. Terkait gejalanya dia mengatakan tidak berbeda, artinya sama saja dengan gejala SARs-COV-2 umumnya.
”Jadi gejalanya sama-sama seperti SARs-COV-2, gejalanya sama-sama untuk menyerang tubuh kita. Kita wajib mematuhi protokol kesehatan secara ketat,” kata Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Sehat.
(ams)
tulis komentar anda