Asal-usul Gondangdia, Diambil dari Nama Binatang Air Sejenis Keong  

Sabtu, 26 Februari 2022 - 05:16 WIB
Kawasan Stasiun Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: SINDOnews/Dzikry Subhanie
JAKARTA - Bagi masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ( Jabodetabek ), nama Gondangdia sudah pasti sering terdengar. Wilayah di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat , ini rupanya sudah eksis sejak zaman kolonial Belanda. Di sini pula ada Stasiun Gondangdia yang ramai oleh para pengguna Kereta Rel Listrik (KRL).

Lantas, bagaimana sejarah dan asal-usul tercetusnya nama Gondangdia yang unik ini? Baca Juga: Sejarah Masjid Cut Meutia Jakarta Bekas Kantor Pos dan Kereta Api
Melansir Portal Informasi Indonesia, sebenarnya banyak versi terkait awal mula nama Gondangdia. Namun, banyak yang mengatakan, bahwa Gondangdia berasal dari nama pohon gondang yang banyak tumbuh di daerah tersebut. Versi lain mengatakan, Gondangdia diambil dari nama sebuah binatang air (sejenis keong) dengan ukuran tubuh sangat besar.

Eksistensi Belanda sangat terasa di Gondangdia. Hal itu bisa terlihat dari banyaknya bangunan Belanda di wilayah ini. Salah satunya adalah Masjid Cut Meutia.





Masjid Cut Meutia yang berada di Kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, sangat ikonik di Jakarta. Foto dok okezone/kemendikbud/wikipedia/gpswisataindonesia/museummasjidtua

Dulunya bangunan ini merupakan kantor pengembang perumahan De Boewploeg, semasa pemerintahan Daendels. Sejak saat itu, Gondangdia masuk ke dalam wilayah bagi kaum elite di Menteng.

Menurut informasi dalam penelitian ‘Sejarah Perkembangan dan Peran Masjid Cut Meutia Dalam Bidang Keagamaan, Pendidikan, dan Sosial di Menteng 1987 – 2015’, usai Belanda hengkang dari Indonesia dan digantikan oleh Jepang, gedung ini beralih fungsi menjadi markas besar Angkatan Laut Jepang.

Sementara itu, pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, gedung ini dihibahkan ke pemerintah DKI Jakarta. Sempat ingin dihancurkan karena kondisinya sudah tak terlalu baik, bangunan tersebut justru diperbaiki dan difungsikan sebagai masjid. Hal itu tercetus dari Jenderal A.H Nasution. Masjid Cut Meutia diresmikan pada 1987 dan dijadikan sebagai cagar budaya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More