Profil AKBP Rita Wulandari, Polwan Eks Penyidik Polda Metro Jaya dengan Segudang Prestasi

Kamis, 24 Februari 2022 - 17:19 WIB
AKBP Rita Wulandari saat masih menjabat Kapolres Tegal Kota. Foto: Ist
JAKARTA - AKBP Rita Wulandari, mantan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya ini memiliki segudang prestasi. Dia merupakan satu-satunya polwan Indonesia penerima International Association of Women Police (IAWP) Award 2020.

Mantan Kapolres Tegal Kota itu bersama 9 polisi dari negara lain dinilai terbaik dalam bidang penanganan kejahatan terhadap perempuan dalam kategori Prevention and Detection of Violence Against Women Award 2020 (Pencegahan dan Deteksi Kekerasan terhadap Perempuan).

Baca juga: Profil Ivan Aditira, Kasat Reskrim Polres Bekasi yang Ungkap Kasus Pembunuhan Sadis di Serang

Kini, AKBP Rita menjabat Kasubbag Sumda Setpusinafis Bareskrim Polri. Saat menerima penghargaan dari Asosiasi Polisi Wanita Internasional, dia mengucapkan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang telah mendukungnya dengan memberikan akses dan kesempatan kepada Polwan untuk maju dan setara gender di lingkungan Polri.

Adapun kasus yang pernah ditangani Rita seperti kekerasan fisik, seksual pada tindak pidana perdagangan orang, perdagangan organ tubuh, pelacuran atau pornografi anak, dan penyelundupan manusia. Kemudian, penggagalan pengiriman pekerja ilegal ke luar negeri untuk dieksploitasi secara fisik/seksual dan terlibat dalam operasi pemulangan 2.500 TKIB-WNIO dari Timur Tengah ke Indonesia.



AKBP Rita juga intensif melakukan berbagai strategi pencegahan kekerasan perempuan dan anak melalui kampanye di media online dan sosialisasi kepada masyarakat. Lalu, memberikan asistensi kepada penyidik PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) di jajaran seluruh Indonesia.

Kemudian, mantan Pembantu Asisten Staf Khusus Presiden ini terlibat aktif dalam pembuatan peraturan dan kebijakan serta implementasi penanganan anak yang berhadapan dengan hukum melalui SPPA (Sistem Peradilan Pidana Anak).

Kasus yang berkaitan dengan perempuan dan anak sangat sensitive sehingga dalam penanganannya harus dilakukan secara khusus, petugasnya khusus, sarananya khusus dan cara yang digunakan juga khusus yaitu pendekatan humanis, peka, serta responsif gender yang dimiliki polwan.

Baca juga: Profil AKBP Bismo Teguh Prakoso, Wakapolres Jakbar Lulusan Terbaik Akpol 2001 dan PTIK 2008
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More