Bangun Halal Tourism, Treetan Gandeng Istiqlal Global Fund

Kamis, 24 Februari 2022 - 07:51 WIB
Treetan sebuah marketplace ingin mewujudkan visi membangun ekosistem halal tourism. Foto: Ist
JAKARTA - Treetan sebuah marketplace ingin mewujudkan visi membangun ekosistem halal tourism . Treetan juga melakukan kerja sama dengan Badan Pengurus Masjid Istiqlal (BPMI), Istiqlal Global Fund (IGF), Asosiasi Mandiri Penyelenggara Umrah Haji (AMPUH), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan BPRS Harta Insan Karimah (HIK) Cibitung untuk mewujudkan itu.

“Insya Allah kerja sama yang telah terjalin dapat terus berjalan dan berkembang sehingga menciptakan ekosistem syariah yang kuat di Indonesia,” kata CEO & Founder Treetan Aan Yugiastomo dalam acara penandatanganan kerja sama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu 23 Februari 2022.

Aan mengatakan, pihaknya selakumarketplaceyang mendigitalisasi proses pemesanan ibadah umrah, fokus membangun ekosistem wisata syariah dengan menggadeng beberapa asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di Indonesia, salah satunya AMPUH.



Membangun ekosistem digital merupakan keniscayaan karena suatu produk harus didukung (support) oleh produk-produk lainnya atau sebaliknya. Karena itu, pihaknya menggandeng berbagai lembaga, di antaranya operator perjalanan halal tourism seperti asosiasi PPIU.

“AMPUH itu ada 150 anggota PPIU. Mereka punya paket, jadi nanti paket yang akan diagregasi oleh Treetan sebagai platform digital,” ujarnya.

Untuk mensupport itu, lanjut Aan, pihaknya bersinergi dengan BPRS HIK Cibitung dan BSI. Fungsi perbankan dalam ekosistem ini, yakni untuk mendukung pendanaan bagi masyarakat yang membutuhkan dana talangan maupun menabung.

“Itu betul-betul dikelola pada lembaga bisnis yang tepat, yaitu perbankan yang fungsinya untuk menabung dan juga dana talangan,” katanya.

Sedangkan kerja sama dengan pihak Istiqlal, yakni Istiqlal sebagai agen distribusi Treetan atau Treetan Distribution Channel (TDC) dalam mengagregasi produk-produk yang ada di ekosistem.

“Mereka (TDC) akan menjual produk-produk yang sudah kita kemas denganpara PPIU dan juga lembaga keuangannya, baik itu secaraonlinedanoffline. Biasanya kita sebut kalauonline to offlineitu OTO. Karena industri ini masih butuhtouch, tidak bisa orang inididirectpada sistem platporm digital kita,” katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More