Perubahan Peraturan BPOM untuk Lindungi Anak-anak dari Bahaya Zat BPA
Senin, 07 Februari 2022 - 20:48 WIB
ā€¯Tinggal dari galon guna ulang yang belum free BPA di mana kemasan ini terlihat banyak digunakan dalam kemasan plastik AMDK untuk konsumsi keluarga yang justru pengaruhnya sangat besar. Banyak anak-anak minum susu formula, airnya dari galon guna ulang berbahan polycarbonate dengan kode daur ulang 7 yang mengandung BPA. Itulah jalan masuk BPA ke dalam tubuh bayi," katanya.
Baca juga: Soal Kandungan BPA di Kemasan Air Minum, Aspadin: Balita Minum 18 Liter per Hari Baru Berdampak
Dia menambahkan di negara - negara maju kemasan mengandung polycarbonate sudah tidak boleh digunakan lagi. Karenanya, JPKL menunjuk salah satu laboratorium untuk meneliti migrasi BPA pada galon guna ulang. Ternyata hasilnya jauh di atas ambang batas dengan hasil rata-rata sekitar 2-4 bpj.
Penelitian ini diperkuat lagi oleh rilis BPOM yang telah melakukan penelitian dengan sampel lebih besar dan jangkauan lebih luas pada 2021 - 2022. Hasilnya malah lebih mengerikan. Masuk kategori sangat membahayakan sehingga perlu dilakukan pelabelan.
"Harusnya semua pihak kalau untuk kesehatan anak harus dijadikan pertimbangan utama. Jangan sampai atas nama industri harus mengorbankan masa depan Indonesia karena anak-anak terkontaminasi BPA," katanya.
Baca juga: Soal Kandungan BPA di Kemasan Air Minum, Aspadin: Balita Minum 18 Liter per Hari Baru Berdampak
Dia menambahkan di negara - negara maju kemasan mengandung polycarbonate sudah tidak boleh digunakan lagi. Karenanya, JPKL menunjuk salah satu laboratorium untuk meneliti migrasi BPA pada galon guna ulang. Ternyata hasilnya jauh di atas ambang batas dengan hasil rata-rata sekitar 2-4 bpj.
Penelitian ini diperkuat lagi oleh rilis BPOM yang telah melakukan penelitian dengan sampel lebih besar dan jangkauan lebih luas pada 2021 - 2022. Hasilnya malah lebih mengerikan. Masuk kategori sangat membahayakan sehingga perlu dilakukan pelabelan.
"Harusnya semua pihak kalau untuk kesehatan anak harus dijadikan pertimbangan utama. Jangan sampai atas nama industri harus mengorbankan masa depan Indonesia karena anak-anak terkontaminasi BPA," katanya.
(jon)
tulis komentar anda