Jelang Pembukaan Mal, Anies Minta Pengelola Patuhi Protokol Kesehatan
Kamis, 11 Juni 2020 - 17:42 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta , Anies Rasyid Baswedan meminta seluruh pengelola pusat perbelanjaan di Jakarta menerapkan protokol kesehatan apabila telah diperbolehkan beroperasi kembali. Ini penting dilakukan guna mencegah penyebaran virus Corona .
Permintaan Anies ini disampaikan usai meninjau beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta, salah satunya Mal Emporium Pluit, Jakarta Utara. "Hari ini kami menyaksikan simulasi pengelolaan pengunjung pada saat pusat perbelanjaan dibuka," kata Anies di Loby Mall, Kamis (11/6/2020).
Selama masa pandemi covid-19, Anies mengatakan, pusat perbelanjaan telah terhenti operasionalnya selama tiga bulan lamannya karena wabah penyakit. Untuk itu dalam pembukaan pusat perbelanjaan secara serentak pada 15 Juni 2020 nanti, Anies meminta setiap pengelola untuk menerapkan protokol.
"Karena kita menyadari bahwa terhenti ini karena alasan wabah penyakit dan bukan berhentinya karena krisis ekonomi. Itu artinya harus ada persiapan, maka itu pada saat beroperasi dia harus ada protokol kesehatan harus tetap dipatuhi untuk membuat pengunjung merasa aman," tuturnya.
Anies menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dipatuhi pengelola pusat pembelanjaan saat pembukaan di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi fase pertama nanti. Seperti kapasitas mal yang tidak seperti biasanya, yakni 50% saat masa sebelum adanya pandemi. (Baca: Penerobos Jalur Sepeda Kembali Dikenakan Sanksi, Denda Rp500 Ribu atau Penjara 2 Bulan)
"Rumus 50% ini harus dipegang teguh oleh semua. Ada simulasi cara menghitung pengunjung ketika masuk mal, kemudian saat pengunjung masuk kafe, toko, kemudian memastikan ada jarak aman. Pengunjung tahu batas jaga jarak aman, lalu tempat cuci tangan dan yang paling wajib adalah menggunakan masker," jelasnya.
Anies melanjutkan, pusat perbelanjaan memiliki desain yang berbeda seperti alur keluar masuk pengunjung. Untuk itu dia berharap perlu adanya peningkatan yang perlu dilengkapi. "Kami percaya bila pengelola pusat perbelanjaan disiplin, maka pengunjung akan ada rasa tenang. Maka kegiatan ekonomi juga bisa bergerak," ucapnya.
Permintaan Anies ini disampaikan usai meninjau beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta, salah satunya Mal Emporium Pluit, Jakarta Utara. "Hari ini kami menyaksikan simulasi pengelolaan pengunjung pada saat pusat perbelanjaan dibuka," kata Anies di Loby Mall, Kamis (11/6/2020).
Selama masa pandemi covid-19, Anies mengatakan, pusat perbelanjaan telah terhenti operasionalnya selama tiga bulan lamannya karena wabah penyakit. Untuk itu dalam pembukaan pusat perbelanjaan secara serentak pada 15 Juni 2020 nanti, Anies meminta setiap pengelola untuk menerapkan protokol.
"Karena kita menyadari bahwa terhenti ini karena alasan wabah penyakit dan bukan berhentinya karena krisis ekonomi. Itu artinya harus ada persiapan, maka itu pada saat beroperasi dia harus ada protokol kesehatan harus tetap dipatuhi untuk membuat pengunjung merasa aman," tuturnya.
Anies menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dipatuhi pengelola pusat pembelanjaan saat pembukaan di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi fase pertama nanti. Seperti kapasitas mal yang tidak seperti biasanya, yakni 50% saat masa sebelum adanya pandemi. (Baca: Penerobos Jalur Sepeda Kembali Dikenakan Sanksi, Denda Rp500 Ribu atau Penjara 2 Bulan)
"Rumus 50% ini harus dipegang teguh oleh semua. Ada simulasi cara menghitung pengunjung ketika masuk mal, kemudian saat pengunjung masuk kafe, toko, kemudian memastikan ada jarak aman. Pengunjung tahu batas jaga jarak aman, lalu tempat cuci tangan dan yang paling wajib adalah menggunakan masker," jelasnya.
Anies melanjutkan, pusat perbelanjaan memiliki desain yang berbeda seperti alur keluar masuk pengunjung. Untuk itu dia berharap perlu adanya peningkatan yang perlu dilengkapi. "Kami percaya bila pengelola pusat perbelanjaan disiplin, maka pengunjung akan ada rasa tenang. Maka kegiatan ekonomi juga bisa bergerak," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda