Bikin Trotoar Complete Street, Ternyata Ini yang Ingin Anies Baswedan Capai
Sabtu, 22 Januari 2022 - 01:00 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya dalam membangun dan menata trotoar menggunakan konsep complete street. Menurut Anies Baswedan , complete street berarti memenuhi semua aspek dalam pembangunan trotoar untuk pejalan kaki.
"Jadi complete street ini membuat trotoarnya lebih dari sekadar tempat kosong untuk warga berjalan kaki tapi di situ ada fasilitas-fasilitas penunjang," tambahnya.
Anies mengungkapkan, pada prinsipnya trotoar dengan konsep complete street menomorsatukan ruang bagi pejalan kaki. Setelahnya, penyesuaian lebar jalur kendaraan termasuk jalur sepeda.
"Peruntukannya adalah untuk pejalan kaki, ruang pejalan kaki ini yang harus dinomorsatukan. Kedua ada konsistensi lajur jadi penyesuaian lebar jalur kendaraan yang ketiga ada jalur sepeda," jelas Anies.
"Keempat, persimpangan jalan area penyebrangan itu semua dilakukan redesaining, sehingga lebih aman dan lebih nyaman. Lalu ada penataan tempat parkir ada penambahan halte ada penambahan area bis untuk berhenti ada Wayfinding dan signage," sambungnya.
Anies menambahkan, yang tidak kalah penting yakni penataan kabel di atas trotoar. Nantinya kabel-kabel yang menjuntai di atas trotoar akan dirapihkan dengan pemasangan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT).
"Yang tidak lebih penting Jakarta ini kalau kita berjalan kaki di trotoar tengok ke atas dikit penuh kabel, jadi salah satu dari penataan trotoar dengan menurunkan jaringan kabel. Apakah itu jaring kabel listrik, kabel fiber optik, atau kabel telepon. Apa pun juga itu, diturunkan ke sarana jaringan utilitas terpadu, di bawah jalan atau di bawah trotoar," ungkap Anies.
Kata Anies, perhatikan tempat-tempat yang sudah ditata trotoarnya, di situ pula tidak ada lagi kabel yang membentang di atas.
"Semua pindah ke bawah, ini adalah contoh penataan trotoar di Jakarta dengan menggunakan konsep complete street," tutupnya.
"Jadi complete street ini membuat trotoarnya lebih dari sekadar tempat kosong untuk warga berjalan kaki tapi di situ ada fasilitas-fasilitas penunjang," tambahnya.
Anies mengungkapkan, pada prinsipnya trotoar dengan konsep complete street menomorsatukan ruang bagi pejalan kaki. Setelahnya, penyesuaian lebar jalur kendaraan termasuk jalur sepeda.
"Peruntukannya adalah untuk pejalan kaki, ruang pejalan kaki ini yang harus dinomorsatukan. Kedua ada konsistensi lajur jadi penyesuaian lebar jalur kendaraan yang ketiga ada jalur sepeda," jelas Anies.
"Keempat, persimpangan jalan area penyebrangan itu semua dilakukan redesaining, sehingga lebih aman dan lebih nyaman. Lalu ada penataan tempat parkir ada penambahan halte ada penambahan area bis untuk berhenti ada Wayfinding dan signage," sambungnya.
Anies menambahkan, yang tidak kalah penting yakni penataan kabel di atas trotoar. Nantinya kabel-kabel yang menjuntai di atas trotoar akan dirapihkan dengan pemasangan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT).
"Yang tidak lebih penting Jakarta ini kalau kita berjalan kaki di trotoar tengok ke atas dikit penuh kabel, jadi salah satu dari penataan trotoar dengan menurunkan jaringan kabel. Apakah itu jaring kabel listrik, kabel fiber optik, atau kabel telepon. Apa pun juga itu, diturunkan ke sarana jaringan utilitas terpadu, di bawah jalan atau di bawah trotoar," ungkap Anies.
Kata Anies, perhatikan tempat-tempat yang sudah ditata trotoarnya, di situ pula tidak ada lagi kabel yang membentang di atas.
"Semua pindah ke bawah, ini adalah contoh penataan trotoar di Jakarta dengan menggunakan konsep complete street," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda