3 Fakta Jakarta Langganan Banjir, Nomor 3 Bikin Geram Menteri PUPR
Kamis, 20 Januari 2022 - 15:23 WIB
JAKARTA - Jakarta langganan banjir . Banjir terparah di Jakarta terjadi pada 2007. Bahkan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat geram dengan banjir yang merendam Jakarta akibat buruknya sistem drainase.
Tak cuma di tahun 2007, banjir juga kerap melanda sebagian wilayah Jakarta setiap tahunnya. Sejumlah wilayah yang rawan kebanjiran antara lain Cipinang Melayu, Kampung Melayu, Cempaka Putih, dan Kemayoran. Lantas, apa yang menyebabkan Jakarta rawan banjir?
Baca juga: Cerita Pengungsi Banjir Kalideres, Kurang Makanan, Demam hingga Gatal-gatal
1. Wilayah Cekungan Banjir dan 13 Sungai
Selain curah hujan yang tinggi, Jakarta merupakan daerah cekungan banjir. Dalam Jurnal Sains dan Teknologi Cuaca bertajuk “Mengulas Penyebab Banjir di Wilayah DKI Jakarta Dari Sudut Pandang Geologi, Geomorfologi dan Morfometri Sungai”, banjir Jakarta tidak akan pernah bisa diselesaikan dengan sistem kanal.
Selain wilayah cekungan banjir, daerah utara Jakarta seperti Ancol dan Teluk Jakarta mengalami pengangkatan lantaran proses tektonik. Hal tersebut menyebabkan 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta sulit mengalir ke laut. Air sering kali terjebak di cekungan besar.
2. Penurunan Muka Air Tanah
Jurnal Sains dan Teknologi Cuaca karya Budi Harsoyo itu juga menyatakan cekungan yang dimaksud terbuat dari tanah sedimen muda yang belum menyatu. Tanah Jakarta akan mengalami penurunan permukaan tanah. Adanya penurunan ini memang terjadi secara alami. Namun, kondisinya akan diperparah dengan pengambilan air tanah secara masif oleh masyarakat Ibu Kota.
Baca juga: Waspada! Ini 5 Wilayah Utara Jakarta Terancam Banjir Rob
Tak cuma di tahun 2007, banjir juga kerap melanda sebagian wilayah Jakarta setiap tahunnya. Sejumlah wilayah yang rawan kebanjiran antara lain Cipinang Melayu, Kampung Melayu, Cempaka Putih, dan Kemayoran. Lantas, apa yang menyebabkan Jakarta rawan banjir?
Baca juga: Cerita Pengungsi Banjir Kalideres, Kurang Makanan, Demam hingga Gatal-gatal
1. Wilayah Cekungan Banjir dan 13 Sungai
Selain curah hujan yang tinggi, Jakarta merupakan daerah cekungan banjir. Dalam Jurnal Sains dan Teknologi Cuaca bertajuk “Mengulas Penyebab Banjir di Wilayah DKI Jakarta Dari Sudut Pandang Geologi, Geomorfologi dan Morfometri Sungai”, banjir Jakarta tidak akan pernah bisa diselesaikan dengan sistem kanal.
Selain wilayah cekungan banjir, daerah utara Jakarta seperti Ancol dan Teluk Jakarta mengalami pengangkatan lantaran proses tektonik. Hal tersebut menyebabkan 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta sulit mengalir ke laut. Air sering kali terjebak di cekungan besar.
2. Penurunan Muka Air Tanah
Jurnal Sains dan Teknologi Cuaca karya Budi Harsoyo itu juga menyatakan cekungan yang dimaksud terbuat dari tanah sedimen muda yang belum menyatu. Tanah Jakarta akan mengalami penurunan permukaan tanah. Adanya penurunan ini memang terjadi secara alami. Namun, kondisinya akan diperparah dengan pengambilan air tanah secara masif oleh masyarakat Ibu Kota.
Baca juga: Waspada! Ini 5 Wilayah Utara Jakarta Terancam Banjir Rob
tulis komentar anda