Limbah Pasar Liar di Kedoya Utara Dikeluhkan Warga
Kamis, 20 Januari 2022 - 06:15 WIB
JAKARTA - Warga RW 08, Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengeluhkan keberadaan pasar liar di lahan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) milik Kompleks Green Garden.
Tokoh Pemuda Forum Diskusi Pemuda (Fordipa) Nurdin mengatakan, fasos dan fasum yang sebelumnya merupakan taman di area kompleks kini berubah menjadi pasar liar dan penimbunan bahan bangunan. Kondisi lahan tersebut semakin diperburuk dengan tidak adanya drainase.
"Akibatnya, saat hujan air kotor dan berbau tidak sedap mengalir ke rumah warga di RT01, 02, 03, RW 08 yang tinggal bersebelahan dengan pasar tersebut," keluhnya, Kamis (20/1/2021).
Nurdin mengaku, masalah ini sebenarnya sudah dibahas bersama dengan Lurah Kedoya Utara dan Camat Kebon Jeruk, Babinsa, Ketua RW 03 dan 08 serta sejumlah pihak terkait lainnya beberapa waktu lalu. Bahkan, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh anggota DPRD DKI Jakarta Abdul Azis Muslim. Dalam pertemuan tersebut disepakati beberapa hal di antaranya, penataan lahan tersebut, pembangunan sarana pengelolaan pembuangan limbah dan sampah.
Baca Juga: Pemprov DKI Segera Relokasi PKL Pasar Pesing Koneng
Selain itu, penataan parkir dan akses masuk ke permukiman warga serta penataan lapak pedagang pasar dan pedagang di sekitar pasar. Termasuk penyediaan fasilitas sanitasi dan perbaikan jalan masuk ke permukiman warga. Namun, sampai saat ini rencana tersebut tidak ada realisasinya.
"Sampai saat ini belum ada follow up yang nyata dari Lurah Kedoya Utara Tubagus serta Camat Kebon Jeruk Saumun, mediasi dan dialog yang dilakukan bersama warga yang disertai rencana penataan maupun penertiban sudah setahun lebih tidak ada realisasinya," ucapnya.
Tokoh Pemuda Forum Diskusi Pemuda (Fordipa) Nurdin mengatakan, fasos dan fasum yang sebelumnya merupakan taman di area kompleks kini berubah menjadi pasar liar dan penimbunan bahan bangunan. Kondisi lahan tersebut semakin diperburuk dengan tidak adanya drainase.
"Akibatnya, saat hujan air kotor dan berbau tidak sedap mengalir ke rumah warga di RT01, 02, 03, RW 08 yang tinggal bersebelahan dengan pasar tersebut," keluhnya, Kamis (20/1/2021).
Nurdin mengaku, masalah ini sebenarnya sudah dibahas bersama dengan Lurah Kedoya Utara dan Camat Kebon Jeruk, Babinsa, Ketua RW 03 dan 08 serta sejumlah pihak terkait lainnya beberapa waktu lalu. Bahkan, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh anggota DPRD DKI Jakarta Abdul Azis Muslim. Dalam pertemuan tersebut disepakati beberapa hal di antaranya, penataan lahan tersebut, pembangunan sarana pengelolaan pembuangan limbah dan sampah.
Baca Juga: Pemprov DKI Segera Relokasi PKL Pasar Pesing Koneng
Selain itu, penataan parkir dan akses masuk ke permukiman warga serta penataan lapak pedagang pasar dan pedagang di sekitar pasar. Termasuk penyediaan fasilitas sanitasi dan perbaikan jalan masuk ke permukiman warga. Namun, sampai saat ini rencana tersebut tidak ada realisasinya.
"Sampai saat ini belum ada follow up yang nyata dari Lurah Kedoya Utara Tubagus serta Camat Kebon Jeruk Saumun, mediasi dan dialog yang dilakukan bersama warga yang disertai rencana penataan maupun penertiban sudah setahun lebih tidak ada realisasinya," ucapnya.
tulis komentar anda