Isu Pemerasan Lembaga Rehabilitasi, BNNK Jaksel: Itu Tak Benar

Senin, 20 Desember 2021 - 15:03 WIB
Kepala BNNK Jakarta Selatan Dikdik Kusnadi membantah adanya dugaan pemerasan lembaga rehabilitasi. Foto/SINDOnews/Ari Sandita Murti
JAKARTA - Kepala BNNK Jakarta Selatan Dikdik Kusnadi membantah soal isu adanya lembaga rehabilitasi berbasis masyarakat, yakni Yayasan Cakra Sahati dituding melakukan pemerasan pada pasiennya itu tidaklah benar.

”Saya sudah berkomunikasi dengan manajemennya dan Ketua dari Cakra. Sebagai pembina, kita melakukan upaya asistensi sehingga saat ada isu seperti itu kami tanyakan apakah benar, ternyata dijelaskan itu tidak ada,” kata Dikdik, Senin (20/12/2021).

Menurut dia, soal angka yang diisukan diminta pihak managemen ke keluarga pasien pun tak disebutkan secara jelas jumlahnya. Padahal, ada angka itu bisa diketahui soal biaya apa saja yang mungkin harus dikeluarkan untuk pengeluaran beberapa bulan dan tak harus di bayar sekaligus.



”Mereka juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi keluarga pasien. Jadi sebetulnya itu tidak terjadi, tidak ada karena saya sudah dengar angka sekian itu untuk tiga bulan dan itu rasional, tidak mengada-ada,” tuturnya.

Maka itu, kata dia, pihak yang mengisukan dugaan pemerasan itu untuk berhati-hati untuk mengeluarkan statment ataupun memberitakannya. Pasalnya, bila hal itu dilakukan tanpa ada dasar buktinya hanya akan menimbulkan fitnah belaka dan merusak citra lembaga tersebut.

”BNNK tidak tinggal diam, BNNK sebagai pembina, dalam hal ini kepada mereka lembaga rehabilitasi berbasis masyarakat ini, ketika ada yang tidak pas kita tanyakan, kita verifikasi, ternyata itu tidak ada,” terangnya.

Dikdik menjelaskan, dia sendiri tak tahu apa motif si pembuat isu tentang dugaan pemerasaan di lembaga rehabilitasi tersebut. Namun, dia harap pada siapapun memang memiliki bukti untuk melaporkannya, bila tak punya bukti dan menebar isu tersebut hanya akan berupa fitnah belaka.

Kasi Rehabilitasi BNNK Jaksel, Dessy Wijayanti menambahkan, Yayasan yang sudah melakukan permintaan kerjasama dengan BNNK Jakarta Selatan sejatinya selalu diimbau. Manakala ada orang yang ingin direhabilitasi tapi tak mampu, dia bisa merujuknya ke BNNK Jaksel.

”Nanti kita akan terima. Jadi, dia nanti mendapatkan layanan secara gratis, tidak usah berbayar lagi, itu yang selalu saya tekankan pada yayasan yang bekerja sama dengan BNNK Jaksel, persyaratannya cukup KTP saja dan dia positif urine,”katanya.
(ams)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More