Anies: Ijtima Ulama Perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Rabu, 10 November 2021 - 16:50 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Ijtima Ulama akan menghasilkan optimalisasi fatwa untuk kemaslahatan bangsa Indonesia yang kelak diikat simpulnya di Jakarta. Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII di Jakarta berlangsung 9-11 November 2021.
Menurut dia, Ijtima Ulama sejalan dengan ragam kegiatan kebangsaan Indonesia pra dan pascakemerdekaan yang banyak terjadi di Jakarta. “Di kota inilah simpul kebangsaan dan kenegaraan disusun serta diikat. Karena itu, Insyaallah nantinya Ijtima Ulama yang diselenggarakan ini akan memperkuat ikatan persatuan kesatuan bangsa Indonesia,” ujar Anies saat memberikan sambutan selaku tuan rumah pada pembukaan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII di Jakarta, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: Anies: Semua Pihak yang Terlibat Penanganan Covid-19 adalah Pahlawan
Dia mengungkapkan saat bangsa Indonesia memutuskan bersatu, maka yang dipersatukan bukanlah asal-usul tetapi tujuan bersama. Dia berpandangan menjadi Indonesia adalah bersatu untuk mendapatkan kemerdekaan yang hakiki hingga pada akhirnya mampu meraih keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kami sering menganalogikan menjadi Indonesia bukan sebuah percampuran melainkan sebuah persenyawaan. Berbagai unsur bergabung membentuk unsur baru yang berbeda sebagaimana hidrogen bertemu oksigen, maka akan membentuk air,” kata Anies.
Menurut dia, seringkali ketika melihat Indonesia lebih menekankan unsur-unsur bukan pada entitas barunya sehingga Bhinneka Tunggal Ika yang dilihat hanya keragaman bukan persatuannya.
Baca juga: Spanduk Dukungan Anies Maju Capres 2024 Mulai Bermunculan
Yang paling penting dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kata Tunggal yaitu persatuan. Karena, Bhinneka atau keragaman adalah ciptaan dan karunia Allah SWT yang harus disyukuri. Namun, Tunggal adalah ikhtiar manusia menjadi satu mensyukuri keragaman tersebut.
Rakyat Indonesia punya tanggung jawab untuk merawat agar Tunggal tersebut tidak hilang. Justru harus dirawat karena perbedaan keragaman adalah kodrat dan iradat dari Allah SWT. “Sebab, keragaman yang dirawat dalam persatuan itulah pada akhirnya Ijtima Ulama berlangsung tanpa perlu ada penerjemah. Karena semua suku telah sepakat, satu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia,” ujar Anies.
Menurut dia, Ijtima Ulama sejalan dengan ragam kegiatan kebangsaan Indonesia pra dan pascakemerdekaan yang banyak terjadi di Jakarta. “Di kota inilah simpul kebangsaan dan kenegaraan disusun serta diikat. Karena itu, Insyaallah nantinya Ijtima Ulama yang diselenggarakan ini akan memperkuat ikatan persatuan kesatuan bangsa Indonesia,” ujar Anies saat memberikan sambutan selaku tuan rumah pada pembukaan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII di Jakarta, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: Anies: Semua Pihak yang Terlibat Penanganan Covid-19 adalah Pahlawan
Dia mengungkapkan saat bangsa Indonesia memutuskan bersatu, maka yang dipersatukan bukanlah asal-usul tetapi tujuan bersama. Dia berpandangan menjadi Indonesia adalah bersatu untuk mendapatkan kemerdekaan yang hakiki hingga pada akhirnya mampu meraih keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kami sering menganalogikan menjadi Indonesia bukan sebuah percampuran melainkan sebuah persenyawaan. Berbagai unsur bergabung membentuk unsur baru yang berbeda sebagaimana hidrogen bertemu oksigen, maka akan membentuk air,” kata Anies.
Menurut dia, seringkali ketika melihat Indonesia lebih menekankan unsur-unsur bukan pada entitas barunya sehingga Bhinneka Tunggal Ika yang dilihat hanya keragaman bukan persatuannya.
Baca juga: Spanduk Dukungan Anies Maju Capres 2024 Mulai Bermunculan
Yang paling penting dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kata Tunggal yaitu persatuan. Karena, Bhinneka atau keragaman adalah ciptaan dan karunia Allah SWT yang harus disyukuri. Namun, Tunggal adalah ikhtiar manusia menjadi satu mensyukuri keragaman tersebut.
Rakyat Indonesia punya tanggung jawab untuk merawat agar Tunggal tersebut tidak hilang. Justru harus dirawat karena perbedaan keragaman adalah kodrat dan iradat dari Allah SWT. “Sebab, keragaman yang dirawat dalam persatuan itulah pada akhirnya Ijtima Ulama berlangsung tanpa perlu ada penerjemah. Karena semua suku telah sepakat, satu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia,” ujar Anies.
(jon)
tulis komentar anda