Buku Merah Jejak Pergerakan PKI di Cilenggang Tangsel

Kamis, 30 September 2021 - 16:23 WIB
Sejarawan Tangsel TB Sos Rendra menjelaskan mengenai buku merah pergerakan PKI di Cilenggang Tangsel saat ditemui di Makam Kramat Tajuk, Cilenggang, Serpong, Tangsel, Kamis (30/9/2021). Foto: MPI/Hambali
TANGERANG SELATAN - Sejak awal Orde Baru tahun 1966, upaya pembersihan komunisme di Indonesia dilakukan secara masif dan terstruktur. Pemerintah kala itu bahkan langsung menerbitkan Ketetapan MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia ( PKI ).

Di berbagai daerah, banyak tokoh dan pengikut PKI ditangkap. Mereka lantas dilabeli dengan sejumlah klasifikasi dari golongan A, B, dan seterusnya. Termasuk di Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) di mana terdapat puluhan orang yang diamankan karena terkait keberadaan partai terlarang itu.

Baca juga: Survei: Publik Setuju Film G30SPKI Diputar Kembali



Kehadiran pengikut komunisme di sana ditandai dengan daftar sejumlah orang yang merupakan bekas tahanan eks PKI dalam sebuah dokumen yang disebut Buku Merah. Saat Orde Baru berkuasa, buku-buku itu dimiliki setiap kantor desa atau kelurahan.

"Dulu ada buku merah di Kelurahan Cilenggang, saya pernah baca sekitar tahun 1998. Waktu itu saya baca karena kebetulan lagi ramai peristiwa jatuhnya Orde Baru," ujar Sejarawan Tangsel TB Sos Rendra ditemui di Makam Kramat Tajuk, Cilenggang, Serpong, Tangsel, Kamis (30/9/2021).

Buku Merah itu berbentuk lembaran dokumen panjang dengan sampul luar berwarna merah. Total ada 27 nama dengan label tahanan golongan berbeda. Dua orang di antaranya merupakan tokoh dengan status golongan B. "Ada dua orang golongan B. Jadi kalau golongan B itu dianggap sebagai leader, orator atau yang mengajaknya. Selebihnya hanya ikut-ikutan atau simpatisan," ungkapnya.

Baca juga: Aa Gym Ajak Umat Berdoa Peringati Peristiwa G30SPKI

Keberadaan pengikut dan simpatisan PKI di wilayah Cilenggang tak bisa dilepaskan dari adanya perkebunan luas di sana. Kebanyakan mereka bekerja sebagai buruh perkebunan. "Dulu kan wilayah di sekitar Cilenggang kebun karet, luas banget. Sebagian mereka juga bekerja di perkebunan," kata Rendra.

Meski demikian, belum pernah ada konflik horizontal yang tercipta antara masyarakat sekitar dengan pengikut PKI di Cilenggang dan wilayah Tangsel lainnya. "Belum pernah ada gesekan baik di Cilenggang atau daerah yang lain, belum pernah ada. Jadi memang pergerakan mereka di sini tidak ada, karena itu tadi nggak ada konflik apa-apa," ucapnya.

Keberadaan Buku Merah itu sendiri dianggap sebagai dokumen rahasia. Informasi yang ada menyebutkan sejak lama penyimpanannya sudah tidak lagi di kantor Kelurahan Cilenggang.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More