Berikut Lima Fakta vs Katanya Tentang Formula E
Rabu, 29 September 2021 - 14:49 WIB
JAKARTA - Gelaran balap Formula E di Ibu Kota Jakarta terus berpolemik. Bahkan, internal DPRD DKI pun terpecah. Masyarakat pun bertanya-tanya perihal penyelenggaraan formula E.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik akhirnya membagikan edaran informasi berjudul "katanya vs Faktanya Formula E" untuk membuka titik terang polemik yang terjadi dalam internal DPRD yang menyedot perhatian masyarakat.
Berikut lima katanya yang dijelaskan faktanya oleh Pemprov DKI.
1. Katanya Formula E merupakan pemborosan APBD.
Faktanya, hampir semua event dunia (Asian Games, Olimpiade, Formula 1, Moto GP, Formula E) membutuhkan dana dari pemerintah; termasuk Asian Games 2018 dan Moto GP Mandalika Maret 2022. Asian Games 2018, Moto GP Mandalika Maret 2022 dan Formula E Juni 2022 bukan pemborosan APBN/APBD, karena memberikan manfaat ekonomi dan reputasional yang luar biasa bagi Indonesia.
"Manfaat ekonomi didapatkan dari stimulus ekonomi dan multiplier efek yang ditimbulkan. Sedangkan Manfaat reputasional menjadikan citra Indonesia dan Jakarta yang semakin baik di dunia, sehingga bisa menstimulus turisme dan investasi," seperti dikutip Rabu (29/9/2021). (Baca juga; Interpelasi Anies Soal Formula E, PKS: Terlalu Prematur dan Remeh )
2. Katanya, Formula E hanya untung jika dilaksanakan 5 tahun.
Mengapa Formula E dilaksanakan selama 5 tahun berturut-turut? Hanya 2 kota yang melaksanakan secara berturut-turut dan bahkan mereka merugi. (Baca juga; Fraksi PAN DPRD DKI Nilai Interpelasi Formula E Kurang Tepat )
Faktanya, investasi infrastruktur jadi optimal jika infrastruktur itu dimanfaatkan bukan hanya untuk satu kali penyelenggaraan. Justru merugikan jika formula E hanya dilaksanakan sekali karena biaya infrastruktur balapan yang merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar menjadi tidak termanfaatkan beberapa kali.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik akhirnya membagikan edaran informasi berjudul "katanya vs Faktanya Formula E" untuk membuka titik terang polemik yang terjadi dalam internal DPRD yang menyedot perhatian masyarakat.
Berikut lima katanya yang dijelaskan faktanya oleh Pemprov DKI.
1. Katanya Formula E merupakan pemborosan APBD.
Faktanya, hampir semua event dunia (Asian Games, Olimpiade, Formula 1, Moto GP, Formula E) membutuhkan dana dari pemerintah; termasuk Asian Games 2018 dan Moto GP Mandalika Maret 2022. Asian Games 2018, Moto GP Mandalika Maret 2022 dan Formula E Juni 2022 bukan pemborosan APBN/APBD, karena memberikan manfaat ekonomi dan reputasional yang luar biasa bagi Indonesia.
"Manfaat ekonomi didapatkan dari stimulus ekonomi dan multiplier efek yang ditimbulkan. Sedangkan Manfaat reputasional menjadikan citra Indonesia dan Jakarta yang semakin baik di dunia, sehingga bisa menstimulus turisme dan investasi," seperti dikutip Rabu (29/9/2021). (Baca juga; Interpelasi Anies Soal Formula E, PKS: Terlalu Prematur dan Remeh )
2. Katanya, Formula E hanya untung jika dilaksanakan 5 tahun.
Mengapa Formula E dilaksanakan selama 5 tahun berturut-turut? Hanya 2 kota yang melaksanakan secara berturut-turut dan bahkan mereka merugi. (Baca juga; Fraksi PAN DPRD DKI Nilai Interpelasi Formula E Kurang Tepat )
Faktanya, investasi infrastruktur jadi optimal jika infrastruktur itu dimanfaatkan bukan hanya untuk satu kali penyelenggaraan. Justru merugikan jika formula E hanya dilaksanakan sekali karena biaya infrastruktur balapan yang merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar menjadi tidak termanfaatkan beberapa kali.
tulis komentar anda