Waspada! 10 Kecamatan di Jakarta Ini Berpotensi Alami Longsor September 2021
Jum'at, 27 Agustus 2021 - 13:26 WIB
JAKARTA - Sejumlah masyarakat daerah bantaran sungai di Jakarta diminta untuk mengantisipasi terjadinya longsor pada September 2021 mendatang. Sedikitnya ada 10 kecamatan berpotensi mengalami pergerakan tanah jika curah hujan di atas normal.
Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) , beberapa daerah di DKI Jakarta berada di zona menengah. Di antaranya yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Untuk Jakarta Selatan, wilayah yang berpotensi pergerakan tanah yaitu berada di Kecamatan Cilandak; Jagakarsa; Kebayoran Baru; Kebayoran Lama; Mampang Prapatan; Pancoran; Pasar Minggu dan Pesanggrahan.
Sementara untuk Jakarta Timur berada di Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo. 10 Kecamatan itu berpotensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
"Semua berpotensi Menengah," seperti dikutip dalam infografik yang dibagikan akun Instagram @bpbddkijakarta, Jumat (27/8/2021).
Pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
"Untuk itu, kepada Lurah dan Camat diimbau untuk tetap antisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," lanjut hinbauan tersebut.
Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) , beberapa daerah di DKI Jakarta berada di zona menengah. Di antaranya yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Untuk Jakarta Selatan, wilayah yang berpotensi pergerakan tanah yaitu berada di Kecamatan Cilandak; Jagakarsa; Kebayoran Baru; Kebayoran Lama; Mampang Prapatan; Pancoran; Pasar Minggu dan Pesanggrahan.
Sementara untuk Jakarta Timur berada di Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo. 10 Kecamatan itu berpotensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
"Semua berpotensi Menengah," seperti dikutip dalam infografik yang dibagikan akun Instagram @bpbddkijakarta, Jumat (27/8/2021).
Pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
"Untuk itu, kepada Lurah dan Camat diimbau untuk tetap antisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," lanjut hinbauan tersebut.
(hab)
tulis komentar anda