Stasiun Bumi Bakal Dibangun di Cikarang, Dani Ramdan: Menambah Nilai Strategis Kabupaten Bekasi
Jum'at, 20 Agustus 2021 - 11:54 WIB
BEKASI - Pemerintah bakal membangun stasiun bumi utama di Kabupaten Bekasi . Stasiun ini disiapkan sebagai instrumen pengendali Satelit Multifungsi Satelit Republik Indonesia ( SATRIA-I ) yang bakal mengorbit 2023 mendatang.Pembangunan stasiun yang berlokasi di Kawasan Industri Karyadeka, Desa Pasirsari, Kecamatan Cikarang Selatan ini mulai berlangsung.
Tercatat ada dua stasiun yang akan dibangun di lokasi ini, yakni stasiun kontrol utama atau primary satellite center dan pusat jaringan atau network operations center.
“Pembangunan stasiun bumi ini merupakan program dari Kementerian Komunikasi dan Informasi dalam mengembangkan teknologi,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan dalam keterangannya, Jumat (20/8/2021).
Menurut dia,pembangunan stasiun bumi di Cikarang pun menambah nilai strategis bagi Kabupaten Bekasidengan harapansatelit multifungsi ini akan menjadi jembatan komunikasi dari Sabang sampai Merauke.
“Agar Indonesia sejajar dengan bangsa lain. Kemudian bagi Kabupaten Bekasi sendiri tentu saja menambah nilai strategis sekaligus akan menjadi kebanggaan,”ujarnya.
Dilansir dari laman resmi Kemenkominfo, Kabupaten Bekasi menjadi satu dari sepuluh daerah lainnya yang menjadi lokasi pembangunan stasiun bumi ini.Sembilan stasiun lainnya akan dibangun di Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura. Saat ini proses pembangunan tengah masuk pada pembebasan lahan.
Keberadaan stasiun pengendali digital ini diperlukan untuk mengawasi pergerakan Satelit SATRIA-I. Selain itu juga melakukan manajemen jaringan agar sesuai dengan standar kestabilan layanan serta menjadi sarana komunikasi data antara Satelit SATRIA-I dengan bumikhususnya yang di bangun di Kabupaten Bekasi.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Kabupaten Bekasi, Jaoharul Alam mengatakan, proyek SATRIA-I akan membantu program-program yang sedang dikembangkan oleh pemerintah daerah. “Sasaran dari pembangunan satelit ini ada tiga. Yakni daerah terdepan, terpencil dan tertinggal,” katanya.
Kabupaten Bekasi ini termasuk daerah terdepan, stasiun ini akan menjadi gateway atau pintu masuk komunikasi antara Stasiun Bumi dengan satelit. Untuk itu, pemerintah setempatmendukung proyek nasional ini karena akan turut dalam sebaran teknologinya. “Nilai tambah bagi kami tentu teknologinya, perluasan dan penyebaran internetnya,” ungkapnya.
Kemudian jangkauannya akan mencakup ke seluruh Indonesia di tahun 2024 nanti. Termasuk desa-desa di Kabupaten Bekasi.Pembangunan stasiun bumi Satelit SATRIA-I akan menjangkau 150.000 titik layanan publik di berbagai sektor. Melalui teknologi High Throughput Satellite (HTS), proyek Satelit SATRIA-I pada tahun 2023 nantinya akan menghadirkan internet dengan kapasitas 150 Gbps di 150.000 titik layanan publik.
Adapun 150.000 titik layanan publik itu masing-masing mencakup, 93.900 titik sekolah dan pesantren untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer.Kemudian layanan pun mencakup pada 3.700 titik puskesmas dan rumah sakit, serta layanan kesehatan lainnya untuk menyokong kebutuhan database kesehatan yang terintegrasi dan terpusat, agar dapat memberikan pelayanan optimal.
Dari sektor keamanan, terdapat 3.900 titik layanan keamanan masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), untuk mendukung kebutuhan administrasi keamanan yang dapat diandalkan.Selanjutnya, proyek ini pun akan melayani 47.900 titik kantor desa/kelurahan, kecamatan, dan pemerintah daerah lainnya. Nantinya pelayanan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE/e-government) akan lebih efisien dan efektif.
Lihat Juga: Banjir Rob 70 Cm Rendam 2 Kecamatan di Kabupaten Bekasi, Muaragembong dan Tarumajaya Lumpuh
Tercatat ada dua stasiun yang akan dibangun di lokasi ini, yakni stasiun kontrol utama atau primary satellite center dan pusat jaringan atau network operations center.
“Pembangunan stasiun bumi ini merupakan program dari Kementerian Komunikasi dan Informasi dalam mengembangkan teknologi,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan dalam keterangannya, Jumat (20/8/2021).
Menurut dia,pembangunan stasiun bumi di Cikarang pun menambah nilai strategis bagi Kabupaten Bekasidengan harapansatelit multifungsi ini akan menjadi jembatan komunikasi dari Sabang sampai Merauke.
“Agar Indonesia sejajar dengan bangsa lain. Kemudian bagi Kabupaten Bekasi sendiri tentu saja menambah nilai strategis sekaligus akan menjadi kebanggaan,”ujarnya.
Dilansir dari laman resmi Kemenkominfo, Kabupaten Bekasi menjadi satu dari sepuluh daerah lainnya yang menjadi lokasi pembangunan stasiun bumi ini.Sembilan stasiun lainnya akan dibangun di Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura. Saat ini proses pembangunan tengah masuk pada pembebasan lahan.
Keberadaan stasiun pengendali digital ini diperlukan untuk mengawasi pergerakan Satelit SATRIA-I. Selain itu juga melakukan manajemen jaringan agar sesuai dengan standar kestabilan layanan serta menjadi sarana komunikasi data antara Satelit SATRIA-I dengan bumikhususnya yang di bangun di Kabupaten Bekasi.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Kabupaten Bekasi, Jaoharul Alam mengatakan, proyek SATRIA-I akan membantu program-program yang sedang dikembangkan oleh pemerintah daerah. “Sasaran dari pembangunan satelit ini ada tiga. Yakni daerah terdepan, terpencil dan tertinggal,” katanya.
Kabupaten Bekasi ini termasuk daerah terdepan, stasiun ini akan menjadi gateway atau pintu masuk komunikasi antara Stasiun Bumi dengan satelit. Untuk itu, pemerintah setempatmendukung proyek nasional ini karena akan turut dalam sebaran teknologinya. “Nilai tambah bagi kami tentu teknologinya, perluasan dan penyebaran internetnya,” ungkapnya.
Kemudian jangkauannya akan mencakup ke seluruh Indonesia di tahun 2024 nanti. Termasuk desa-desa di Kabupaten Bekasi.Pembangunan stasiun bumi Satelit SATRIA-I akan menjangkau 150.000 titik layanan publik di berbagai sektor. Melalui teknologi High Throughput Satellite (HTS), proyek Satelit SATRIA-I pada tahun 2023 nantinya akan menghadirkan internet dengan kapasitas 150 Gbps di 150.000 titik layanan publik.
Adapun 150.000 titik layanan publik itu masing-masing mencakup, 93.900 titik sekolah dan pesantren untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer.Kemudian layanan pun mencakup pada 3.700 titik puskesmas dan rumah sakit, serta layanan kesehatan lainnya untuk menyokong kebutuhan database kesehatan yang terintegrasi dan terpusat, agar dapat memberikan pelayanan optimal.
Dari sektor keamanan, terdapat 3.900 titik layanan keamanan masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), untuk mendukung kebutuhan administrasi keamanan yang dapat diandalkan.Selanjutnya, proyek ini pun akan melayani 47.900 titik kantor desa/kelurahan, kecamatan, dan pemerintah daerah lainnya. Nantinya pelayanan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE/e-government) akan lebih efisien dan efektif.
Lihat Juga: Banjir Rob 70 Cm Rendam 2 Kecamatan di Kabupaten Bekasi, Muaragembong dan Tarumajaya Lumpuh
(mhd)
tulis komentar anda