95 Warga Bogor Meninggal Saat Isoman, Wakil Wali Kota Bogor: Kita Betul-betul Kaget
Sabtu, 24 Juli 2021 - 15:01 WIB
BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim selaku Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bogor mengaku kaget. Pasalnya, ada 95 warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) meninggal dunia .
Menurut Dedie data tersebut berdasarkan laporan selama dua pekan terakhir yang menyebutkan tingkat kematian akibat Covid-19 di Kota Bogor cukup tinggi. Dia mengatakan, khususnya bahwa 95 warga yang meninggal saat isoman ini memang mereka yang tidak ditangani di rumah sakit.
"Jadi yang namanya kesiapan untuk pemulasaraan dan lain sebagainya kita betul - betul kaget. Dan akhirnya kita harus carikan jalan, salah satunya tentu dari kontribusi. Donasi dari berbagai pihak termasuk dari yang pada pagi hari ini yang kita terima dari CV Karya Persada," ungkap Dedie dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (24/7/2021).
Terkait hal itu, lanjut Dedie, dibutuhkan banyak peti jenazah untuk pemulasaran. Dia mengaku hingga saat ini sudah banyak bantuan dari berbagai kalangan.
Meski demikian, Dedie mengaku soal kematian ini tak hanya soal peti mati, tapi satu persatu persoalan penanganan Covid-19 di Kota Bogor juga harus terpecahkan.
"Seiring dengan situasi dan perkembangan kasus yang mulai membaik. Seperti persoalan oksigen, obat - obatan, maupun perawatan untuk mereka pasien Covid-19 yang sedang isoman," katanya.
Dedie mencontohkan, di Kecamatan Bogor Barat saja, ada sekitar 1.300 warga yang sedang melakukan isoman. "Ini yang kita hadapi. Tapi apa boleh buat, dalam situasi ini yang paling penting adalah bagaimana pemerintah hadir, pemerintah bisa me-manage segala daya upaya yang ada dan paling tidak bisa menenangkan rakyat," sambung Dedie.
Seperti diketahui, data terbaru Covid-19 di Kota Bogor sejak awal pandemi hingga saat ini telah mencapai 30.092 orang. Rinciannya, 3.393 orang masih sakit atau konfirmasi aktif, 26.333 sembuh dan meninggal dunia 366 orang pada Jumat (23/7/2021).
"Penambahan kasus harian positif Covid-19 sebanyak 343 orang dan sembuhnya bertambah 483 orang dan yang meninggal bertambah 8 orang," katanya.
Menurut Dedie data tersebut berdasarkan laporan selama dua pekan terakhir yang menyebutkan tingkat kematian akibat Covid-19 di Kota Bogor cukup tinggi. Dia mengatakan, khususnya bahwa 95 warga yang meninggal saat isoman ini memang mereka yang tidak ditangani di rumah sakit.
"Jadi yang namanya kesiapan untuk pemulasaraan dan lain sebagainya kita betul - betul kaget. Dan akhirnya kita harus carikan jalan, salah satunya tentu dari kontribusi. Donasi dari berbagai pihak termasuk dari yang pada pagi hari ini yang kita terima dari CV Karya Persada," ungkap Dedie dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (24/7/2021).
Terkait hal itu, lanjut Dedie, dibutuhkan banyak peti jenazah untuk pemulasaran. Dia mengaku hingga saat ini sudah banyak bantuan dari berbagai kalangan.
Meski demikian, Dedie mengaku soal kematian ini tak hanya soal peti mati, tapi satu persatu persoalan penanganan Covid-19 di Kota Bogor juga harus terpecahkan.
"Seiring dengan situasi dan perkembangan kasus yang mulai membaik. Seperti persoalan oksigen, obat - obatan, maupun perawatan untuk mereka pasien Covid-19 yang sedang isoman," katanya.
Dedie mencontohkan, di Kecamatan Bogor Barat saja, ada sekitar 1.300 warga yang sedang melakukan isoman. "Ini yang kita hadapi. Tapi apa boleh buat, dalam situasi ini yang paling penting adalah bagaimana pemerintah hadir, pemerintah bisa me-manage segala daya upaya yang ada dan paling tidak bisa menenangkan rakyat," sambung Dedie.
Seperti diketahui, data terbaru Covid-19 di Kota Bogor sejak awal pandemi hingga saat ini telah mencapai 30.092 orang. Rinciannya, 3.393 orang masih sakit atau konfirmasi aktif, 26.333 sembuh dan meninggal dunia 366 orang pada Jumat (23/7/2021).
"Penambahan kasus harian positif Covid-19 sebanyak 343 orang dan sembuhnya bertambah 483 orang dan yang meninggal bertambah 8 orang," katanya.
(mhd)
tulis komentar anda