Sehari Jabat Pj Bupati Dani Ramdan Langsung Didatangi Mendagri, Sorot Anggaran Bansos

Jum'at, 23 Juli 2021 - 17:11 WIB
Mendagri Tito Karnavian menyambangi Pemkab Bekasi sehari setelah Dani Ramdan dilantik sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Jumat (23/7/2021). Foto: SINDOnews/Abdullah M Surjaya.
BEKASI - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyambangi Kompleks Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Jalan Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Jumat (23/7/2021). Kedatangan Tito hanya sehari setelah Dani Ramdan dilantik sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bekasi.



Kehadiran mantan Kapolri tersebut untuk memberikan arahan kepada Dani dalam mengambil langkah-langkah penanggulangan pandemi Covid-19. Di antaranya soal menjalankan penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 dengan baik. Lalu, penyaluran bantuan sosial (bansos), serta kerja sama bersama dalam menekan angka Covid-19.



Menurut Tito, pemerintah daerah memiliki anggaran untuk membantu masyarakat, baik secara reguler maupum yang dianggarkan dari anggaran biaya tidak terduga (BTT). Anggaran tersebut harus dimaksimalkan dengan baik. Apalagi pemda lebih mengetahui kondisi masyarakatnya sehingga proses pendistribusiannya bisa lebih cepat.

”Jangan hanya mengandalkan anggaran dari pusat meskipun pusat memiliki skema sendiri, baik dari ibu Menteri Sosial, Menteri Koperasi dan UMKM, Menteri Tenaga Kerja, Menteri BUMN, dan lainnya,” ungkap Tito.



Ke depan, Tito memastikan akan mendatangi setiap daerah untuk memastikan penyaluran bantuan sosial dari anggaran daerah dijalankan dengan baik.

Catatan Kemendagri dan Kementerian Keuangan, masih ditemukan anggaran bansos atau Bantuan Sosial Tunai (BST) tidak direalisasikan atau realisasinya rendah. Untuk itu, bagi daerah yang anggaran bansosnya belum terealisasikan atau tidak disalurkan, akan langsung didatanginya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Endin Wahyudin, mengatakan, penyaluran bansos berupa paket sembako mengacu pada permintaan dari desa/ kelurahan setempat bagi warga yang positif corona. Sejauh ini terdapat sebanyak 7.738 paket sembako yang telah disalurkan ke 23 kecamatan sejak awal 2021.

”Kemudian kita mengajukan yang tahap kedua Rp1,8 miliar di tahun ini juga. Alhamdulillah sudah disetujui dan sedang dibelanjakan di Bulog,” katanya.

Untuk tahap kedua ini ada sekitar 6.700 paket sembako dengan nilai sebesar Rp270 ribu per paket, yang akan disalurkan kepada warga. Paket bansos itu berupa beras, ikan sarden, minyak goreng, mi instan, dan gula pasir.

Proses penyalurannya dilakukan oleh pihak desa/kelurahan, kecamatan, dan Dinas Sosial. Maka itu, dia juga meminta setiap desa diharapkan aktif dalam melakukan pengawasan warga yang tengah isoman di rumah untuk kemudian bisa mengajukan bansos. Sebab, penyaluran bansos itu didasari dari pengajuan desa karena ada warganya yang terpapar corona.
(thm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More