Warga Jakarta Dianggap Paling Susah Jaga Jarak, Begini Kata Wagub DKI
Kamis, 22 Juli 2021 - 00:06 WIB
JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan, warga Jakarta paling susah untuk menjaga jarak .Padahal, menjaga jarak merupakan salah satu protokol kesehatan yang dapat mencegah terjadinya penularan Covid-19 .
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi temuan Satgas Covid-19 tersebut. Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat menyangkut protokol kesehatan Covid-19.
"Sejak awal sudah disosialiaasikan, dikampanyekan, oleh pemerintah dengan berbagai cara dan sungguh-sungguh," ujar pria yang biasa disapa Ariza ini di DPRD DKI, Rabu (21/7/2021).
Ariza mengklaim, ia melihat secara umum masyarakat Ibu Kota termasuk patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan.Namun, jika hasil menotoring Satgas menunjukkan kotanya paling tidak taat menjaga jarak, hal ini akan dievaluasi.
"Kalaupun ada masukan dan laporan demikian, ini menjadi perhatian dan evaluasi untuk terus kita tingkatkan kesadaran masyarakat kita secara bersama-sama," kata Ariza.
Sekadar informasi, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, DKI Jakarta jadi provinsi yang tidak taat menjaga protokol kesehatan.
Berdasarkan monitoring yang dilakukan selama sepekan terakhir, ketidakpatuhan warga DKI Jakarta dalam menjaga jarak mencapai 48,26 persen.
"Untuk desa kelurahan yang tidak patuh menjaga jarak, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kelurahan yang paling banyak, yaitu 48,26 persen atau hampir setengah kelurahan di DKI Jakarta masyarakatnya tidak patuh dalam menjaga jarak," kata Wiku pada Selasa, 20 Juli 2022.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi temuan Satgas Covid-19 tersebut. Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat menyangkut protokol kesehatan Covid-19.
"Sejak awal sudah disosialiaasikan, dikampanyekan, oleh pemerintah dengan berbagai cara dan sungguh-sungguh," ujar pria yang biasa disapa Ariza ini di DPRD DKI, Rabu (21/7/2021).
Ariza mengklaim, ia melihat secara umum masyarakat Ibu Kota termasuk patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan.Namun, jika hasil menotoring Satgas menunjukkan kotanya paling tidak taat menjaga jarak, hal ini akan dievaluasi.
"Kalaupun ada masukan dan laporan demikian, ini menjadi perhatian dan evaluasi untuk terus kita tingkatkan kesadaran masyarakat kita secara bersama-sama," kata Ariza.
Sekadar informasi, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, DKI Jakarta jadi provinsi yang tidak taat menjaga protokol kesehatan.
Berdasarkan monitoring yang dilakukan selama sepekan terakhir, ketidakpatuhan warga DKI Jakarta dalam menjaga jarak mencapai 48,26 persen.
"Untuk desa kelurahan yang tidak patuh menjaga jarak, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kelurahan yang paling banyak, yaitu 48,26 persen atau hampir setengah kelurahan di DKI Jakarta masyarakatnya tidak patuh dalam menjaga jarak," kata Wiku pada Selasa, 20 Juli 2022.
(mhd)
tulis komentar anda