Soal PPKM Darurat, Bupati Bogor Ade Yasin: Kesadaran Warga di Perkampungan Masih Rendah
Sabtu, 17 Juli 2021 - 15:12 WIB
BOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin menyebut tingkat kepatuhan masyarakat terhadap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di perkotaan, khususnya di wilayah yang dekat ibu kota, sudah cukup tinggi atau meningkat. Namun di perdesaan, masyarakatnya masih cuek sehingga tingkat kepatuhannya rendah.
"Tingkat kepatuhan PPKM Darurat kalau di kota-kota ini sudah cukup tinggi. Masyarakat perkotaan di Kabupaten Bogor yang berdekatan dengan Jakarta, kepatuhan PPKM Darurat dan prokes cukup tinggi, seperti Cibinong, Citeureup, Gunung Putri, Cileungsi, yang memang zona-zona yang merah," ujarnya, dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, Sabtu (17/7/2021).
Bahkan, kata Ade Yasin, tingkat kepatuhannya jika dirata-ratakan sudah 50 persen. Namun berbanding terbalik dengan di perdesaan atau perkampungan.
"Tetapi masyarakat yang di daerah-daerah, di kampung-kampung ini sulit sekali. Biasanya mereka berpendapat bahwa di kampungnya tidak akan ada corona, tapikan orang kota juga ada yang datang ke kampung," paparnya.
Maka dari itu, lanjut dia, untuk meningkatkan kepatuhan atau kesadaran untuk taat pada protokol kesehatan dan PPKM Darurat ini, pihaknya gencar melakukan sosialisasi.
"Tak henti-henti kita sosialisasikan di desa-desa, memaksimalkan satgas yang kita bentuk dari mulai KRT/RW siaga Desa Siaga, Kecamatan hingga Kabupaten," jelasnya.
Menurut dia, butuh kebersamaan, butuh gotong royong dari perangkat RT/RW. Apalagi tahun ini pihaknya sudah menaikan insentif untuk RT dan RW.
"Kebetulankan di tahun ini insentif RT/RW saya naikan, sehingga mereka (para perangkat RT/RW) juga harus bisa membantu pemerintah untuk bagaimana masyarakat bisa mematuhi aturan ini," tegasnya.
Lihat Juga: 7 Rekomendasi Tempat Wisata di Parung Bogor, Destinasi Liburan yang Unik dan Bikin Rileks
"Tingkat kepatuhan PPKM Darurat kalau di kota-kota ini sudah cukup tinggi. Masyarakat perkotaan di Kabupaten Bogor yang berdekatan dengan Jakarta, kepatuhan PPKM Darurat dan prokes cukup tinggi, seperti Cibinong, Citeureup, Gunung Putri, Cileungsi, yang memang zona-zona yang merah," ujarnya, dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, Sabtu (17/7/2021).
Baca Juga
Bahkan, kata Ade Yasin, tingkat kepatuhannya jika dirata-ratakan sudah 50 persen. Namun berbanding terbalik dengan di perdesaan atau perkampungan.
"Tetapi masyarakat yang di daerah-daerah, di kampung-kampung ini sulit sekali. Biasanya mereka berpendapat bahwa di kampungnya tidak akan ada corona, tapikan orang kota juga ada yang datang ke kampung," paparnya.
Maka dari itu, lanjut dia, untuk meningkatkan kepatuhan atau kesadaran untuk taat pada protokol kesehatan dan PPKM Darurat ini, pihaknya gencar melakukan sosialisasi.
"Tak henti-henti kita sosialisasikan di desa-desa, memaksimalkan satgas yang kita bentuk dari mulai KRT/RW siaga Desa Siaga, Kecamatan hingga Kabupaten," jelasnya.
Baca Juga
Menurut dia, butuh kebersamaan, butuh gotong royong dari perangkat RT/RW. Apalagi tahun ini pihaknya sudah menaikan insentif untuk RT dan RW.
"Kebetulankan di tahun ini insentif RT/RW saya naikan, sehingga mereka (para perangkat RT/RW) juga harus bisa membantu pemerintah untuk bagaimana masyarakat bisa mematuhi aturan ini," tegasnya.
Lihat Juga: 7 Rekomendasi Tempat Wisata di Parung Bogor, Destinasi Liburan yang Unik dan Bikin Rileks
(thm)
tulis komentar anda