Bertambah 341 Kasus COVID-19 di Kota Bogor, Bima Arya: Penularan Terjadi di Tingkat RT
Rabu, 14 Juli 2021 - 23:14 WIB
BOGOR - Kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Bogor bertambahan 341 kasus pada Rabu (14/7/2021). Total akumulatif kasus positif COVID-19 di Kota Bogor sejak awal pandemi hingga saat ini mencapai 26.828 orang.
Rinciannya sembuh 18.127 kasus, konfirmasi aktif atau masih sakit 8.395 kasus, dan meninggal dunia 306 orang. "Hari ini jumlah kasus pasien yang meninggal ada penambahan sebanyak 6 orang," ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya.
Bima yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bogor mengungkapkan, kasus COVID-19 Kota Bogor meningkat saat PPKM Darurat karena terjadi penularan di tingkat mikro atau RT/RW. (Baca juga; Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Pemkot Bogor Dukung PPKM Darurat Diperpanjang )
Bima melihat, selama satu pekan masa berlaku PPKM Darurat di Kota Bogor, mobilitas warga di luar rumah cukup terkendali dengan kebijakan penyekatan. Hanya saja, mobilitas warga di tingkat lingkungan masih cukup tinggi.
"Dari aspek mobilitas di luar rumah cukup baik dengan peyekatan dan check poin. Tetapi angka positif masih tinggi. Artinya, penularan terjadi di tingkat RT/RW," paparnya. (Baca juga; Viral Kasatpol PP Bogor Tegur PKL dengan Santun, Netizen: Inilah Orang Indonesia Sesungguhnya )
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kota Bogor, angka rata-rata kasus harian pasien positif Kota Bogor saat ini mencapai 400 kasus. Bahkan mencatat tertingggi 562 kasus pada Selasa 13 Juli 2021. Sedangkan pada Juni lalu, rata-rata 300 kasus harian.
Menanggapi hal itu, lanjut Bima, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor lebih fokus untuk mengawasi lebih ketat lalu lintas warga di tingkat RT/RW. "Kami akan menguatkan PPKM di zona merah," tambah Bima.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro juga sepakat bahwa penurunan mobilitas di ruas jalan utama di kota hujan ini harus diimbangi dengan penguatan PPKM Mikro di wilayah. “Mulai hari ini, Satgas COVID-19 Kota Bogor akan melaksanakan Gerakan Tutup Portal mulai pukul 20.00 WIB dan memberlakukan sistem satu pintu di tingkat RT/RW,” ucapnya.
Rinciannya sembuh 18.127 kasus, konfirmasi aktif atau masih sakit 8.395 kasus, dan meninggal dunia 306 orang. "Hari ini jumlah kasus pasien yang meninggal ada penambahan sebanyak 6 orang," ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya.
Bima yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bogor mengungkapkan, kasus COVID-19 Kota Bogor meningkat saat PPKM Darurat karena terjadi penularan di tingkat mikro atau RT/RW. (Baca juga; Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Pemkot Bogor Dukung PPKM Darurat Diperpanjang )
Bima melihat, selama satu pekan masa berlaku PPKM Darurat di Kota Bogor, mobilitas warga di luar rumah cukup terkendali dengan kebijakan penyekatan. Hanya saja, mobilitas warga di tingkat lingkungan masih cukup tinggi.
"Dari aspek mobilitas di luar rumah cukup baik dengan peyekatan dan check poin. Tetapi angka positif masih tinggi. Artinya, penularan terjadi di tingkat RT/RW," paparnya. (Baca juga; Viral Kasatpol PP Bogor Tegur PKL dengan Santun, Netizen: Inilah Orang Indonesia Sesungguhnya )
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kota Bogor, angka rata-rata kasus harian pasien positif Kota Bogor saat ini mencapai 400 kasus. Bahkan mencatat tertingggi 562 kasus pada Selasa 13 Juli 2021. Sedangkan pada Juni lalu, rata-rata 300 kasus harian.
Menanggapi hal itu, lanjut Bima, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor lebih fokus untuk mengawasi lebih ketat lalu lintas warga di tingkat RT/RW. "Kami akan menguatkan PPKM di zona merah," tambah Bima.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro juga sepakat bahwa penurunan mobilitas di ruas jalan utama di kota hujan ini harus diimbangi dengan penguatan PPKM Mikro di wilayah. “Mulai hari ini, Satgas COVID-19 Kota Bogor akan melaksanakan Gerakan Tutup Portal mulai pukul 20.00 WIB dan memberlakukan sistem satu pintu di tingkat RT/RW,” ucapnya.
(wib)
tulis komentar anda