Kenali Mayat Terbakar di Cisauk, Batik Jogja Jadi Petunjuk Keluarga
Selasa, 13 Juli 2021 - 01:11 WIB
TANGERANG - Polisi masih menunggu hasil autopsi di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur, terkait jasad perempuan yang hangus terpanggang di lahan perkebunan Suradita, Cisauk, Tangerang. Belum ada pernyataan resmi soal identitas korban pembunuhan sadis itu.
Meski begitu, salah seorang warga Cibogo Cisauk bernama Aziz (45) telah meyakini bahwa korban tewas adalah putrinya berinisial SZ (19). Hal itu terungkap dari potongan kain baju batik Jogja yang dikenakan SZ saat bekerja.
"Potongan baju yang jadi barang bukti. Itu sering dipakai dia kerja. Saya hafal benar pakaiannya. Batik Jogja pemberian bibinya, yakin itu anak saya," tutur Aziz dengan raut wajah masih berduka, Senin 12 Juli 2021 malam.
Dijelaskan Aziz, pada Kamis 8 Juli 2021 malam SZ tak kunjung pulang ke rumah. Dia dan keluarga pun telah mengecek kabar SZ di tempatnya bekerja di salah satu klinik umum tak jauh dari kediamannya.
"Kamis itu biasanya berangkat kerja pulang jam 8 malam. Memang selama Covid ini klinik ramai, tapi kalau tinggal satu dua pasien, dia diizinkan pulang duluan. Tapi enggak pulang, nomor teleponnya dialihkan, nggak aktif," tuturnya.
Keluarga sempat cemas mengkhawatirkan keadaan SZ. Barulah pada Jumat 9 Juli 2021 pagi, ramai kabar adanya penemuan mayat hangus terbakar di lahan perkebunan milik perusahaan swasta. Begitu dicek, jasad sudah sulit dikenali. Hanya terlihat sisa-sisa lepuhan pakaian yang dikenakan korban.
"Terus saya denger ada pembunuhan di Suradita itu. Kita kan udah dari semalam panik anak kita enggak pulang, terus saya coba cek ke sana. Tapi sampai sana sudah dievakuasi," sambungnya.
Rasa penasaran Aziz kian menggebu, dia lantas mendatangi Mapolsek Cisauk guna memastikan kalau korban pembakaran itu bukanlah putrinya SZ. Apalagi, pihak keluarga juga belum membuat laporan kehilangan lantaran belum masuk batas waktu 24 jam.
"Saya tanya ke anggota polsek, nanya ciri-ciri korban. Karena belum 24 jam, saya enggak laporan. Saya bilang ke Polisi, nanti jam 8 malam saya bikin laporan," tambah dia.
Namun, Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB, tak juga datang kabar mengenai SZ. Akhirya Aziz kembali mendatangi Polsek Cisauk untuk membuat laporan orang hilang. Dia pun diarahkan untuk tes DNA di RS Kramat Jati untuk memastikan apakah korban adalah putrinya.
"Saya kembali, direspons bagus, sampai saya diajak tes DNA di RS Kramat Jati.Saya di BAP di sana. Ada potongan baju yang jadi barang bukti," pungkasnya.
Meski begitu, salah seorang warga Cibogo Cisauk bernama Aziz (45) telah meyakini bahwa korban tewas adalah putrinya berinisial SZ (19). Hal itu terungkap dari potongan kain baju batik Jogja yang dikenakan SZ saat bekerja.
"Potongan baju yang jadi barang bukti. Itu sering dipakai dia kerja. Saya hafal benar pakaiannya. Batik Jogja pemberian bibinya, yakin itu anak saya," tutur Aziz dengan raut wajah masih berduka, Senin 12 Juli 2021 malam.
Dijelaskan Aziz, pada Kamis 8 Juli 2021 malam SZ tak kunjung pulang ke rumah. Dia dan keluarga pun telah mengecek kabar SZ di tempatnya bekerja di salah satu klinik umum tak jauh dari kediamannya.
"Kamis itu biasanya berangkat kerja pulang jam 8 malam. Memang selama Covid ini klinik ramai, tapi kalau tinggal satu dua pasien, dia diizinkan pulang duluan. Tapi enggak pulang, nomor teleponnya dialihkan, nggak aktif," tuturnya.
Keluarga sempat cemas mengkhawatirkan keadaan SZ. Barulah pada Jumat 9 Juli 2021 pagi, ramai kabar adanya penemuan mayat hangus terbakar di lahan perkebunan milik perusahaan swasta. Begitu dicek, jasad sudah sulit dikenali. Hanya terlihat sisa-sisa lepuhan pakaian yang dikenakan korban.
"Terus saya denger ada pembunuhan di Suradita itu. Kita kan udah dari semalam panik anak kita enggak pulang, terus saya coba cek ke sana. Tapi sampai sana sudah dievakuasi," sambungnya.
Rasa penasaran Aziz kian menggebu, dia lantas mendatangi Mapolsek Cisauk guna memastikan kalau korban pembakaran itu bukanlah putrinya SZ. Apalagi, pihak keluarga juga belum membuat laporan kehilangan lantaran belum masuk batas waktu 24 jam.
"Saya tanya ke anggota polsek, nanya ciri-ciri korban. Karena belum 24 jam, saya enggak laporan. Saya bilang ke Polisi, nanti jam 8 malam saya bikin laporan," tambah dia.
Namun, Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB, tak juga datang kabar mengenai SZ. Akhirya Aziz kembali mendatangi Polsek Cisauk untuk membuat laporan orang hilang. Dia pun diarahkan untuk tes DNA di RS Kramat Jati untuk memastikan apakah korban adalah putrinya.
"Saya kembali, direspons bagus, sampai saya diajak tes DNA di RS Kramat Jati.Saya di BAP di sana. Ada potongan baju yang jadi barang bukti," pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda