Cek Stok Oksigen di Sejumlah Rumah Sakit, Bima: Kota Bogor Butuh 60 Ton per Hari
Minggu, 11 Juli 2021 - 20:19 WIB
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengecek ketersediaan tabung oksigen medis dan liquid oxygen tank di sejumlah rumah sakit di Kota Bogor. Pengecekan tersebut dilakukan untuk memetakan kebutuhan oksigen medis bagi pasien penderita COVID-19.
Dari hasil pengecekan, Bima menyebut, jika Kota Bogor mendapat pasokan oksigen 30 ton oksigen di enam filling station per hari, maka bisa dikatakan aman. "Sebagian besar rumah sakit di Kota Bogor memang kondisinya sama, krisis ketersediaan oksigen, karena 6 filling station di kabupaten (Bogor) yang biasa memasok itu kurang pasokan," katanya, dalam keterangannya, Minggu (11/7/2021).
Bima mengaku telah komunikasi secara intensif dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Koordinator PPKM Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali itu menyatakan akan membantu memasok kebutuhan oksigen medis ke Kota Bogor. (Baca juga; Tinjau Tambahan Unit ISO Tank Pertamina, Menteri BUMN Yakinkan Pasokan Oksigen Aman )
"Saya sudah komunikasi dengan pak Luhut. Beliau berjanji akan membantu, tadi malam ditambah di dua filling station di Cileungsi dan Citeureup. Tapi masih kurang, saya minta untuk Kota Bogor paling tidak per hari untuk satu filling station di drop 5 ton. Kalau 5 ton di drop rutin di 6 filling station, maka Insya Allah akan mencukupi," ungkap Bima.
Skema yang dirancang untuk menanggulangi kekurangan oksigen medis kata dia, pihaknya akan terus mengecek dan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit mengenai kebutuhannya. "Yang penting kita cek, kita komunikasi dengan rumah sakit. Jadi, ketika sudah emergency ini bisa diantisipasi bersama-sama," jelasnya. (Baca juga; Jual Tabung Oksigen Rp750 Ribu, 3 Orang Dibekuk Polisi )
Sejauh ini, Bima Arya menyebut, rumah sakit yang memiliki liquid oxygen tank hanya mampu bertahan 1-2 hari saja. "Ya, 5-6 rumah sakit yang pasokannya besar ini bisa bertahan 1-2 hari ke depan. Seperti di rumah sakit Mulya ini tadi malam kritis kondisinya, kalau tidak datang pagi-pagi bisa habis. Seperti itu polanya, 1-2 hari bertahan. Jadi, perlu diperbesar memang pasokan di Kota Bogor ini secara keseluruhan," pungkasnya.
Dari hasil pengecekan, Bima menyebut, jika Kota Bogor mendapat pasokan oksigen 30 ton oksigen di enam filling station per hari, maka bisa dikatakan aman. "Sebagian besar rumah sakit di Kota Bogor memang kondisinya sama, krisis ketersediaan oksigen, karena 6 filling station di kabupaten (Bogor) yang biasa memasok itu kurang pasokan," katanya, dalam keterangannya, Minggu (11/7/2021).
Bima mengaku telah komunikasi secara intensif dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Koordinator PPKM Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali itu menyatakan akan membantu memasok kebutuhan oksigen medis ke Kota Bogor. (Baca juga; Tinjau Tambahan Unit ISO Tank Pertamina, Menteri BUMN Yakinkan Pasokan Oksigen Aman )
"Saya sudah komunikasi dengan pak Luhut. Beliau berjanji akan membantu, tadi malam ditambah di dua filling station di Cileungsi dan Citeureup. Tapi masih kurang, saya minta untuk Kota Bogor paling tidak per hari untuk satu filling station di drop 5 ton. Kalau 5 ton di drop rutin di 6 filling station, maka Insya Allah akan mencukupi," ungkap Bima.
Skema yang dirancang untuk menanggulangi kekurangan oksigen medis kata dia, pihaknya akan terus mengecek dan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit mengenai kebutuhannya. "Yang penting kita cek, kita komunikasi dengan rumah sakit. Jadi, ketika sudah emergency ini bisa diantisipasi bersama-sama," jelasnya. (Baca juga; Jual Tabung Oksigen Rp750 Ribu, 3 Orang Dibekuk Polisi )
Sejauh ini, Bima Arya menyebut, rumah sakit yang memiliki liquid oxygen tank hanya mampu bertahan 1-2 hari saja. "Ya, 5-6 rumah sakit yang pasokannya besar ini bisa bertahan 1-2 hari ke depan. Seperti di rumah sakit Mulya ini tadi malam kritis kondisinya, kalau tidak datang pagi-pagi bisa habis. Seperti itu polanya, 1-2 hari bertahan. Jadi, perlu diperbesar memang pasokan di Kota Bogor ini secara keseluruhan," pungkasnya.
(wib)
tulis komentar anda