Lurah Cijantung Meninggal Terpapar COVID-19, Sempat Demam Setelah Kunjungi Warga yang Isoman
Jum'at, 25 Juni 2021 - 11:41 WIB
JAKARTA - Lurah Cijantung , Haerudin bin H Naimin meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (25/6/2021) dini hari. Camat Pasar Rebo, Raden Anthoni Widodo, membenarkan kabar duka tersebut.
Dia mengatakan, Haerudin meninggal dunia akibat terpapar virus Corona atau COVID-19. "Meninggal dunia sekitar pukul 01.10 di RSUD Pasar Minggu, diduga akibat COVID-19," katanya. (Baca juga; Merasa Iba, Keluarga Besar Ajak Aisyah yang Ibunya Meninggal Covid Berkumpul Bersama )
Dia mengajak masyarakat untuk mendoakan almarhum yang telah berpulang ke pangkuan sang khalik. Rencananya almarhum akan dikebumikan siang ini di TPU Bambu Apus dengan protokol COVID-19.
"Tidak ada upacara pelepasan jenazah. Kita berduka dan mari doakan agar amal ibadah almarhum diterima di sisi Nya dan keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah menghadapinya," ungkapnya. (Baca juga; Nakes Hamil Meninggal Terpapar Covid-19, sang Suami Tak Kuasa Menahan Tangis )
Dari keterangan sang isteri, kata Anthoni, almarhum pada Senin 14 Juni 2021 mengunjungi salah satu warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman). Namun, setelah berkunjung almarhum mengalami demam.
"Keterangan dari isterinya, almarhum itu sering mengeluh tidak enak badan dan demam. Akhirnya kita minta agar beliau istiirahat di rumah, tidak usah memikirkan pekerjaan dulu, agar kondisinya fit seperti semula," ujarnya.
Karena kondisi kesehatannya terus menurun akhirnya almarhum dirawat di RSUD Pasar Minggu. Setelah menjalani perawatan pada Kamis 24 Juni 2021 kesehatan almarhum terus menurun hingga akhirnya tim medis memindahkannya ke ruang ICU. Namun sekitar pukul 01.10 dikabarkan meninggal dunia.
Raden Anthoni menilai sosok Haerudin adalah pemimpin yang memiliki etos kerja, bertanggung jawab serta sangat berdedikasi tinggi. Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang sabar saat mengemban tugasnya.
Atas kepergian almarhum, Anthoni merasa sangat kehilangan. "Kami imbau pada seluruh ASN dan warga untuk mematuhi protokol kesehatan dan tetap menjalankan PHBS. Ini demi kebaikan bersama," tuturnya.
Dia mengatakan, Haerudin meninggal dunia akibat terpapar virus Corona atau COVID-19. "Meninggal dunia sekitar pukul 01.10 di RSUD Pasar Minggu, diduga akibat COVID-19," katanya. (Baca juga; Merasa Iba, Keluarga Besar Ajak Aisyah yang Ibunya Meninggal Covid Berkumpul Bersama )
Dia mengajak masyarakat untuk mendoakan almarhum yang telah berpulang ke pangkuan sang khalik. Rencananya almarhum akan dikebumikan siang ini di TPU Bambu Apus dengan protokol COVID-19.
"Tidak ada upacara pelepasan jenazah. Kita berduka dan mari doakan agar amal ibadah almarhum diterima di sisi Nya dan keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah menghadapinya," ungkapnya. (Baca juga; Nakes Hamil Meninggal Terpapar Covid-19, sang Suami Tak Kuasa Menahan Tangis )
Dari keterangan sang isteri, kata Anthoni, almarhum pada Senin 14 Juni 2021 mengunjungi salah satu warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman). Namun, setelah berkunjung almarhum mengalami demam.
"Keterangan dari isterinya, almarhum itu sering mengeluh tidak enak badan dan demam. Akhirnya kita minta agar beliau istiirahat di rumah, tidak usah memikirkan pekerjaan dulu, agar kondisinya fit seperti semula," ujarnya.
Karena kondisi kesehatannya terus menurun akhirnya almarhum dirawat di RSUD Pasar Minggu. Setelah menjalani perawatan pada Kamis 24 Juni 2021 kesehatan almarhum terus menurun hingga akhirnya tim medis memindahkannya ke ruang ICU. Namun sekitar pukul 01.10 dikabarkan meninggal dunia.
Raden Anthoni menilai sosok Haerudin adalah pemimpin yang memiliki etos kerja, bertanggung jawab serta sangat berdedikasi tinggi. Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang sabar saat mengemban tugasnya.
Atas kepergian almarhum, Anthoni merasa sangat kehilangan. "Kami imbau pada seluruh ASN dan warga untuk mematuhi protokol kesehatan dan tetap menjalankan PHBS. Ini demi kebaikan bersama," tuturnya.
(wib)
tulis komentar anda