Tebing Proyek Double Track Bogor-Sukabumi Milik PT KAI Longsor, 7 Orang Luka-luka
Jum'at, 04 Juni 2021 - 13:36 WIB
BOGOR - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor membuat tebing di lahan proyek double track kereta api Bogor-Sukabumi milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) ambrol pada Kamis, 3 Juni 2021 malam. Akibatnya tujuh warga Kampung Batutulis, RT 01/07, Batutulis, Bogor Selatan, Kota Bogor mengalami luka berat karena sempat tertimpa tembok reruntuhan material penahan tebingan.
Lurah Batutulis Heri Eriyadi, menjelaskan kejadiannya sekitar pukul 20.15 WIB, saat itu longsor menimpa rumah milik 2 keluarga, namun korban luka hanya 1 orang."Untuk yang lainnya sementara kita ungsikan dulu ke tempat aman. Korban atas nama Jumani sekarang masih dirawat di RS PMI," ujar Heri saat ditemui di lokasi longsor, Jum'at (4/6/2021).
Heri menjelaskan, lahan yang longsor merupakan milik PT. KAI yang sebelumnya sempat ditempati warga. Kini lahan tersebut telah dikosongkan dan bangunan warga dirobohkan karena terkena dampak proyek pembangunan double trek KRL Bogor-Sukabumi.
"Di bawah tebing lahan PT KAI, ada sekitar 11 rumah yang dihuni oleh warga," ujarnya. Baca: Longsor di Proyek Double Track Kereta Api Bogor-Sukabumi, Timpa Dua Rumah Warga
Dia menuturkan, longsor diduga akibat tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan Kota Bogor tadi malam. Derasnya hujan dan tersumbatnya saluran air mengakibatkan tanah gembur di tebing setinggi 7 meter ambruk dan menimpa rumah warga.
"Untuk penyebab, pertama ini disebabkan oleh curah hujan tinggi. Kedua, disebabkan ada beberapa saluran air yang tersumbat oleh sisa bongkaran rumah warga yang terdampak proyek double trek PT KAI Bogor-Sukabumi," kata Heri.
Dia menjelaskan untuk proyek double trek memang belum dimulai, tapi kita sudah koordinasi dengan pihak pelaksana proyek, mereka juga bersedia untuk merapihkan lokasi longsor ini. "Kepada korban yang terkena dampak akan ada disewakan rumah untuk relokasi sementara," tuturnya.
Warga sekitar, Nandar mengatakan, kejadian tersebut terjadi ketika korban Jumani, tengah memperbaiki saluran air di samping rumahnya yang mampet. Lokasi rumah Jumani berada persis di bawah tebing lahan PT KAI. Kejafian longsor disebutnya sudah tigakali terjadi.
"Jadi pas agak lancar korban itu ke samping rumah, tiba-tiba itu tebingnya longsor. Korban sempat tertimpa longsoran, posisinya dia di luar rumah. Korban sempat tertimbun longsor sampai leher, terus bareng-bareng warga dievakuasi. Dibawa ke rumah sakit, sekarang masih belum pulang," kata Nandar.
Lurah Batutulis Heri Eriyadi, menjelaskan kejadiannya sekitar pukul 20.15 WIB, saat itu longsor menimpa rumah milik 2 keluarga, namun korban luka hanya 1 orang."Untuk yang lainnya sementara kita ungsikan dulu ke tempat aman. Korban atas nama Jumani sekarang masih dirawat di RS PMI," ujar Heri saat ditemui di lokasi longsor, Jum'at (4/6/2021).
Heri menjelaskan, lahan yang longsor merupakan milik PT. KAI yang sebelumnya sempat ditempati warga. Kini lahan tersebut telah dikosongkan dan bangunan warga dirobohkan karena terkena dampak proyek pembangunan double trek KRL Bogor-Sukabumi.
"Di bawah tebing lahan PT KAI, ada sekitar 11 rumah yang dihuni oleh warga," ujarnya. Baca: Longsor di Proyek Double Track Kereta Api Bogor-Sukabumi, Timpa Dua Rumah Warga
Dia menuturkan, longsor diduga akibat tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan Kota Bogor tadi malam. Derasnya hujan dan tersumbatnya saluran air mengakibatkan tanah gembur di tebing setinggi 7 meter ambruk dan menimpa rumah warga.
"Untuk penyebab, pertama ini disebabkan oleh curah hujan tinggi. Kedua, disebabkan ada beberapa saluran air yang tersumbat oleh sisa bongkaran rumah warga yang terdampak proyek double trek PT KAI Bogor-Sukabumi," kata Heri.
Dia menjelaskan untuk proyek double trek memang belum dimulai, tapi kita sudah koordinasi dengan pihak pelaksana proyek, mereka juga bersedia untuk merapihkan lokasi longsor ini. "Kepada korban yang terkena dampak akan ada disewakan rumah untuk relokasi sementara," tuturnya.
Warga sekitar, Nandar mengatakan, kejadian tersebut terjadi ketika korban Jumani, tengah memperbaiki saluran air di samping rumahnya yang mampet. Lokasi rumah Jumani berada persis di bawah tebing lahan PT KAI. Kejafian longsor disebutnya sudah tigakali terjadi.
"Jadi pas agak lancar korban itu ke samping rumah, tiba-tiba itu tebingnya longsor. Korban sempat tertimpa longsoran, posisinya dia di luar rumah. Korban sempat tertimbun longsor sampai leher, terus bareng-bareng warga dievakuasi. Dibawa ke rumah sakit, sekarang masih belum pulang," kata Nandar.
(hab)
tulis komentar anda