Puluhan Rumah Rusak dan Tak Layak Huni di Kampung Melayu Diperbaiki
Sabtu, 22 Mei 2021 - 07:14 WIB
JAKARTA - Puluhan rumah rusat berat dan tidak layak huni di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, saat ini telah dibangun melalui program Bedah Rumah Baznas (Bazis) DKI Jakarta . Dari 42 rumah yang dibangun, 18 rumah dibedah dan 24 dilakukan bedah tampak muka (fasad). Program bedah rumah ini merupakan program tahunan Baznas (Bazis) DKI dan terdapat ratusan rumah dibedah setiap tahunnya.
Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Bazis DKI Suharto Amjad menjelaskan, inovasi program bedah rumah yang dilaksanakan ini menggunakan konsep bedah kawasan. Ada 18 rumah dibedah dan 24 rumah bedah tampak dibangun dengan konsep bedah kawasan sebagai program tahunan bedah rumah Baznas (Bazis) DKI, dengan harapan masyarakat memperoleh rumah dan kawasan yang lebih layak huni, yaitu kampung yang sehat, kampung berdaya, kampung beriman, dan kampung tanggap bencana.
Konsep rumah dibangun dengan bentuk kampung vertikal. Desain dan model rumah juga dibangun berbentuk rumah panggung dan difasilitasi dengan jalur evakuasi (evacuation route) untuk kesiapan merespon bencana, semisal banjir atau bencana lainnya. Dengan konsep ini, kawasan tersebut diharapkan lebih tangguh terhadap bencana.
"Penataan kampung ini menggunakan konsep dasar Kampung Regeneration, dimana kita mulai identifikasi: apakah kerawanan atau kerentanan kampung yang bisa kita minimalisir atau kurangi? Kemudian, apakah bisa meningkatkan potensi kekuatan kampung? Nah, kerentanan utama dari banjir diatasi dengan konsep rumah panggung, kohesivitas sosial diatasi dengan konsep ruang sosial. Sedangkan potensi masyarakat di kampung tersebut difasilitasi melalui ruang-ruang pengembangan ekonomi masyarakat,” tuturnya dalam keterangan yang diterima wartawan, Jumat 21 Mei 2021.
Program bedah kawasan ini merupakan respon atas problem masyarakat DKI, yang ingin menghadirkan kampung yang memiliki ruang sosial, ruang ekonomi, dan tangguh terhadap bencana.
"Melalui inovasi program bedah rumah Baznas (Bazis) DKI ini, diharapkan pembangunan tersebut memiliki nilai manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya.
Merujuk pada konsep, kampung tangguh bencana setidaknya menyediakan tiga ruang atau zona bagi masyarakat, yaitu zona pendidikan, zona bermain dan zona ekonomi. Dengan konsep tersebut, kawasan diharapkan lebih layak huni bagi warga.
Di setiap sudut jalan kampung, juga akan dihiasi dengan street art untuk memperindah kampung. Selain itu juga disediakan green corridor dengan memanfaatkan gang-gang rumah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Di kawasan kampung akan diterapkan zero waste melalui penyediaan pembuangan sampah pengelolaan sampah komunal. Selain itu juga dibangun sumur serapan di dalam kawasan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Bazis DKI A Sholih menambahkan, program bedah kawasan merupakan inovasi dari program bedah rumah. Melalui bedah kawasan, manfaat yang dirasakan tidak lagi hanya didapat satu orang, tetapi bisa menyebar menjadi satu kawasan.
Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Bazis DKI Suharto Amjad menjelaskan, inovasi program bedah rumah yang dilaksanakan ini menggunakan konsep bedah kawasan. Ada 18 rumah dibedah dan 24 rumah bedah tampak dibangun dengan konsep bedah kawasan sebagai program tahunan bedah rumah Baznas (Bazis) DKI, dengan harapan masyarakat memperoleh rumah dan kawasan yang lebih layak huni, yaitu kampung yang sehat, kampung berdaya, kampung beriman, dan kampung tanggap bencana.
Konsep rumah dibangun dengan bentuk kampung vertikal. Desain dan model rumah juga dibangun berbentuk rumah panggung dan difasilitasi dengan jalur evakuasi (evacuation route) untuk kesiapan merespon bencana, semisal banjir atau bencana lainnya. Dengan konsep ini, kawasan tersebut diharapkan lebih tangguh terhadap bencana.
"Penataan kampung ini menggunakan konsep dasar Kampung Regeneration, dimana kita mulai identifikasi: apakah kerawanan atau kerentanan kampung yang bisa kita minimalisir atau kurangi? Kemudian, apakah bisa meningkatkan potensi kekuatan kampung? Nah, kerentanan utama dari banjir diatasi dengan konsep rumah panggung, kohesivitas sosial diatasi dengan konsep ruang sosial. Sedangkan potensi masyarakat di kampung tersebut difasilitasi melalui ruang-ruang pengembangan ekonomi masyarakat,” tuturnya dalam keterangan yang diterima wartawan, Jumat 21 Mei 2021.
Program bedah kawasan ini merupakan respon atas problem masyarakat DKI, yang ingin menghadirkan kampung yang memiliki ruang sosial, ruang ekonomi, dan tangguh terhadap bencana.
"Melalui inovasi program bedah rumah Baznas (Bazis) DKI ini, diharapkan pembangunan tersebut memiliki nilai manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya.
Merujuk pada konsep, kampung tangguh bencana setidaknya menyediakan tiga ruang atau zona bagi masyarakat, yaitu zona pendidikan, zona bermain dan zona ekonomi. Dengan konsep tersebut, kawasan diharapkan lebih layak huni bagi warga.
Di setiap sudut jalan kampung, juga akan dihiasi dengan street art untuk memperindah kampung. Selain itu juga disediakan green corridor dengan memanfaatkan gang-gang rumah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Di kawasan kampung akan diterapkan zero waste melalui penyediaan pembuangan sampah pengelolaan sampah komunal. Selain itu juga dibangun sumur serapan di dalam kawasan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Bazis DKI A Sholih menambahkan, program bedah kawasan merupakan inovasi dari program bedah rumah. Melalui bedah kawasan, manfaat yang dirasakan tidak lagi hanya didapat satu orang, tetapi bisa menyebar menjadi satu kawasan.
tulis komentar anda