Anies Usulkan Nama Kota Tua Jadi Batavia, Budayawan: Perlu Dipertimbangkan, Jangan Ada Kekeliruan
Kamis, 29 April 2021 - 16:16 WIB
Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pengembangan di kawasan sejarah Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat. Foto/SINDOnews/Ilustrasi.Dok
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pengembangan di kawasan sejarah Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat. Dalam pengembangannya tersebut, Gubernur DKI Jakarta tengah mengusulkan nama ' Kota Tua ' menjadi 'Batavia'.
Menilai usulan perubahan nama tersebut, Budayawan dari Universitas Indonesia, Candrian Attahiyat mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sebaiknya mempertimbangkan kembali rencana mengubah nama tersebut. "Perubahan nama menjadi Batavia tentu akan mengembalikan ke masa kolonial, dan waktu zaman Jepang nama Batavia itu diubah menjadi Jakarta Kota," kata Candrian saat dikonfirmasi Kamis (29/4/2021).
Menurut Chandrian, usulan perubahan ini perlu adanya suatu pertimbangan sosial dan sejarah. Jangan sampai perubahan namanya membuat masyarakat tersinggung karena adanya faktor kolonialisme dihidupkan kembali.
"Perubahan ini jangan sampai menyinggung perasaan masyarakat. Nama Jakarta Kota saat itu adalah untuk menunjukan bahwa ini bagian dari bangsa Indonesia. Untuk itu harus kembali dipertimbangkan. Supaya jangan ada kekeliruan dalam penamaan atau masalah yang sifatnya psikologis," ucap Candrian.
Lihat Juga: Luhut Bilang Orang Toxic Dilarang Masuk Kabinet, Relawan Anies: Kalimat Sudah Biasa di Era Jokowi
Menilai usulan perubahan nama tersebut, Budayawan dari Universitas Indonesia, Candrian Attahiyat mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sebaiknya mempertimbangkan kembali rencana mengubah nama tersebut. "Perubahan nama menjadi Batavia tentu akan mengembalikan ke masa kolonial, dan waktu zaman Jepang nama Batavia itu diubah menjadi Jakarta Kota," kata Candrian saat dikonfirmasi Kamis (29/4/2021).
Menurut Chandrian, usulan perubahan ini perlu adanya suatu pertimbangan sosial dan sejarah. Jangan sampai perubahan namanya membuat masyarakat tersinggung karena adanya faktor kolonialisme dihidupkan kembali.
"Perubahan ini jangan sampai menyinggung perasaan masyarakat. Nama Jakarta Kota saat itu adalah untuk menunjukan bahwa ini bagian dari bangsa Indonesia. Untuk itu harus kembali dipertimbangkan. Supaya jangan ada kekeliruan dalam penamaan atau masalah yang sifatnya psikologis," ucap Candrian.
Lihat Juga: Luhut Bilang Orang Toxic Dilarang Masuk Kabinet, Relawan Anies: Kalimat Sudah Biasa di Era Jokowi
(hab)
tulis komentar anda