18 Anak di Bawah Umur Diamankan saat Perang Sarung di Depan Hari-Hari Ciledug
Minggu, 18 April 2021 - 13:04 WIB
TANGERANG - Sebanyak 18 anak di bawah umur, pelaku perang sarung di Jalan HOS Cokroaminoto, tempat di depan Hari-Hari Swalayan, Ciledug, Kota Tangerang , Banten, diamankan petugas kepolisian. Tiga sarung yang digunakan untuk perang berhasil diamankan dalam peristiwa yang terjadi, Minggu (18/42021) pagi tadi.
Saat ini, belasan anak yang masih duduk di bangku sekolah itu masih diamankan di Polsek Ciledug, dan akan dilakukan pembinaan oleh aparat kepolisian. Kapolsek Ciledug Kompol Wisnu Wardana menyebut, tidak ada korban dalam perang sarung ini, namun aksi tersebut sangat meresahkan masyarakat.
"Tadi pagi ada 18 orang yang diamankan di Polsek, di depan Hari-Hari Ciledug, yang kita amankan yang dari situ. Nggak ada korban, barang bukti sarung 3, ngak ada batunya, sarung diiket ujungnya," kata Wisnu, kepada SINDOnews, di lokasi, Minggu (18/4/2021).
Perang sarung marak sejak awal Ramadhan. Kendati belum menimbulkan korban jiwa, tetapi aksi ini dinilai sangat meresahkan. Pihak lingkungan sekitar pun diminta untuk lebih meningkatkan patroli. (Baca juga; Operasi Pekat Jaya di Kota Tangerang; Miras, Narkotika, dan Prostitusi Masih Marak )
"Sampai sekarang kita nggak ada nerima laporan korban dan mereka itu diamankan bawa sarung yang ujungnya diikat-ikat. Paling dilakukan pembinaan saja," sambung Wisnu. (Baca juga; Berisi Batu, 5 Remaja di Cileungsi Ditangkap Polisi saat Perang Sarung )
Untuk membuat efek jera, polisi akan memanggil para orangtua pelaku perang sarung dengan sepengetahuan RT/RW sekitar. Sehingga, akan ada pengawasan agar tidak terjadi perang sarung lagi.
"Orangtuanya kita panggil, RT nya kita panggil. Paling pembinaan saja. Kalau ada korban baru bisa kita proses. Kalau sekarang sifatnya masih gangguan kemananan, gangguan Kamtibmas. Anak-anak di bawah umur, 14-16 tahun, sekolah semua," jelasnya.
Saat diamankan, para pelaku juga tidak ada yang kedapatan membawa ponsel. Sehingga, belum diketahui apakah dalam perang sarung ini mereka janjian melalui ponsel atau secara spontan ketemu di lapangan.
"Khusus tadi pagi, gak ada yang bawa Hp, jadi masih antara mereka bangunin sahur ketemu, seperti itu. Beda dengan yang kemarin-kemarin kita amankan itu 9 orang, orang luar semua, luar Ciledug. Kalau itu memang sudah janjian kalau dari luar," sambungnya.
Untuk mengantisipasi terulangnya perang sarung di lingkungan, pihaknya bekerjasama dengan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM), serta Pokdar. Mereka juga melakukan patroli gabungan.
Saat ini, belasan anak yang masih duduk di bangku sekolah itu masih diamankan di Polsek Ciledug, dan akan dilakukan pembinaan oleh aparat kepolisian. Kapolsek Ciledug Kompol Wisnu Wardana menyebut, tidak ada korban dalam perang sarung ini, namun aksi tersebut sangat meresahkan masyarakat.
"Tadi pagi ada 18 orang yang diamankan di Polsek, di depan Hari-Hari Ciledug, yang kita amankan yang dari situ. Nggak ada korban, barang bukti sarung 3, ngak ada batunya, sarung diiket ujungnya," kata Wisnu, kepada SINDOnews, di lokasi, Minggu (18/4/2021).
Perang sarung marak sejak awal Ramadhan. Kendati belum menimbulkan korban jiwa, tetapi aksi ini dinilai sangat meresahkan. Pihak lingkungan sekitar pun diminta untuk lebih meningkatkan patroli. (Baca juga; Operasi Pekat Jaya di Kota Tangerang; Miras, Narkotika, dan Prostitusi Masih Marak )
"Sampai sekarang kita nggak ada nerima laporan korban dan mereka itu diamankan bawa sarung yang ujungnya diikat-ikat. Paling dilakukan pembinaan saja," sambung Wisnu. (Baca juga; Berisi Batu, 5 Remaja di Cileungsi Ditangkap Polisi saat Perang Sarung )
Untuk membuat efek jera, polisi akan memanggil para orangtua pelaku perang sarung dengan sepengetahuan RT/RW sekitar. Sehingga, akan ada pengawasan agar tidak terjadi perang sarung lagi.
"Orangtuanya kita panggil, RT nya kita panggil. Paling pembinaan saja. Kalau ada korban baru bisa kita proses. Kalau sekarang sifatnya masih gangguan kemananan, gangguan Kamtibmas. Anak-anak di bawah umur, 14-16 tahun, sekolah semua," jelasnya.
Saat diamankan, para pelaku juga tidak ada yang kedapatan membawa ponsel. Sehingga, belum diketahui apakah dalam perang sarung ini mereka janjian melalui ponsel atau secara spontan ketemu di lapangan.
"Khusus tadi pagi, gak ada yang bawa Hp, jadi masih antara mereka bangunin sahur ketemu, seperti itu. Beda dengan yang kemarin-kemarin kita amankan itu 9 orang, orang luar semua, luar Ciledug. Kalau itu memang sudah janjian kalau dari luar," sambungnya.
Untuk mengantisipasi terulangnya perang sarung di lingkungan, pihaknya bekerjasama dengan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM), serta Pokdar. Mereka juga melakukan patroli gabungan.
(wib)
tulis komentar anda