Polres Jakut Waspadai Kegiatan Prostitusi Online di Bulan Puasa
Jum'at, 16 April 2021 - 20:07 WIB
JAKARTA - Polres Metro Jakarta Utara telah mempersiapkan Tim Khusus (Timsus) untuk mengantisipasi adanya kegiatan prostitusi online di bulan puasa. Unit PPA Satreskrim telah menempatkan petugas di sejumlah tempat.
"Kami menerjunkan tim khusus, dalam hal ini yang melakukan pengawasan dan juga penindakan di beberapa tempat. Tentunya hal kami berkoordinasi dengan pihak instansi lain," ujar Wakapolres Metro Jakarta Utara, AKBP Nasriadi, di Mapolrestro Jakut, Jumat (16/4/2021).
Selain menempatkan tim khusus, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya remaja, untuk tidak terlibat dalam human trafiking.
"Sosialisasi yang kami berikan kepada masyarakat, supaya mereka tidak menjadi korban human traficking terhadap jaringan tersebut. Karena apa bila jadi korban ini akan jadi masalah serius untuk masa depan mereka," tutur Nasriadi.
"Kami juga bekerja sama dengan tokoh agama, lembaga terkait seperti KPAI, lembaga kewanitaan, lembaga keremajaan, untuk bersama sama memberikan penyuluhan bahayanya prostitusi online bagi kesehatan maupun efek sosial," lanjutnya.
Nasriadi menambahkan, semenjak maraknya prostitusi online, pihaknya telah menggandeng sejumlah tempat penginapan, baik hotel bintang maupun melati, untuk berkoordinasi mencegah kasus prostitusi.
"Kita juga telah menyampaikan ke seluruh penginapan agar tidak dijadikan sebagai tempat praktik prostitusi. Apabila penginapan tahu dan menyiapkan tempat bahkan mendapat imbalan, maka kita tangkap dan lakukan penegakan hukum," pungkasnya.
"Kami menerjunkan tim khusus, dalam hal ini yang melakukan pengawasan dan juga penindakan di beberapa tempat. Tentunya hal kami berkoordinasi dengan pihak instansi lain," ujar Wakapolres Metro Jakarta Utara, AKBP Nasriadi, di Mapolrestro Jakut, Jumat (16/4/2021).
Selain menempatkan tim khusus, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya remaja, untuk tidak terlibat dalam human trafiking.
Baca Juga
"Sosialisasi yang kami berikan kepada masyarakat, supaya mereka tidak menjadi korban human traficking terhadap jaringan tersebut. Karena apa bila jadi korban ini akan jadi masalah serius untuk masa depan mereka," tutur Nasriadi.
"Kami juga bekerja sama dengan tokoh agama, lembaga terkait seperti KPAI, lembaga kewanitaan, lembaga keremajaan, untuk bersama sama memberikan penyuluhan bahayanya prostitusi online bagi kesehatan maupun efek sosial," lanjutnya.
Nasriadi menambahkan, semenjak maraknya prostitusi online, pihaknya telah menggandeng sejumlah tempat penginapan, baik hotel bintang maupun melati, untuk berkoordinasi mencegah kasus prostitusi.
Baca Juga
"Kita juga telah menyampaikan ke seluruh penginapan agar tidak dijadikan sebagai tempat praktik prostitusi. Apabila penginapan tahu dan menyiapkan tempat bahkan mendapat imbalan, maka kita tangkap dan lakukan penegakan hukum," pungkasnya.
(thm)
tulis komentar anda